LAJUR.CO, KENDARI – Dua hari menjelang pencoblosan calon presiden dan calon wakil presiden, lima pemuka agama di Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar doa bersama. Doa bersama digelar usai pelaksanaan apel gabungan lingkup Pemprov Sultra di halaman Kantor Gubernur Sultra, Senin (12/2/2024).
Di masa tenang kampanye, Pj Gubernur Andap Budhi Revianto mengingatkan seluruh ASN dan masyarakat untuk tetap menghindari pelanggaran pemilu. Selain diberikan sanksi moral dan sanksi tertutup, bagi oknum yang ketahuan melanggar juga akan disanksi hukuman pidana selama 4 tahun.
“Saya titip pesan pada masa tenang ini jangan sampai nanti ada pelanggaran pemilu. Jangan karena ketidaktahuan untuk meng-like, ketidaktahuan mengajak untuk memilih, ketidaktahuannya mengajak tidak memilih, sehingga kita menjadi masalah. Mari kita saling mengingatkan dalam kebaikan,” kata Andap Budhi Revianto dalam kesempatan tersebut.
Agenda doa bersama ini berangkat dari kondisi Bumi Anoa beberapa bulan terakhir yang mengalami banyak musibah. Baik banjir bandang di Kabupaten Kolaka, pohon tumbang, tingginya kasus demam berdarah serta bahaya lain yang tidak dapat diprediksi. Selain itu, para tokoh agama juga mendoakan agar dalam proses pemungutan suara dan perhitungan suara dapat berjalan lancar.
Sebelum kegiatan ini digelar, Andap Budhi menyempatkan diri mengunjungi BMKG Sultra, Basarnas Kendari, RS Bahteramas, Bawaslu serta KPU setempat. Andap ingin memastikan kesiapan penyelenggaraan pemilu dengan penyaluran logistik secara an dan lancar.
Sementara itu, tujuan berkunjung di BMKG kata Andap untuk mengetahui prakiraan cuaca dari perspektif hidrometeorologi, dimana intensitas hujan diketahui cukup meningkat di atas rata-rata. Red
