BERITA TERKINIHEADLINE

Melihat Proses Pembuatan ‘Lapa-lapa’, Menu Lebaran Wajib Ada Bagi Masyarakat Suku Muna

×

Melihat Proses Pembuatan ‘Lapa-lapa’, Menu Lebaran Wajib Ada Bagi Masyarakat Suku Muna

Sebarkan artikel ini
Proses mengemas Lapa-lapa menggunakan janur muda.

LAJUR.CO, KENDARI – Saat menyambut Lebaran, masyarakat sibuk melakukan sejumlah persiapan termasuk salah satunya menyediakan menu makanan. Bagi masyarakat etnis Muna, ada satu menu makanan yang tak boleh absen saat perayaan Hari Raya Idul Fitri.

Makanan yang wajib tersaji ini dikenal dengan sebutan ‘Lapa-lapa’, suatu jenis makanan berbahan dasar beras oleh masyarakat Suku Muna. Suku Muna merupakan satu dari beberapa jenis suku yang mendiami jazirah Pulau Sulawesi Tenggara (Sultra).

Ada satu tradisi yang kerap dilakukan masyarakat suku ini saat menjelang lebaran, dikenal dengan istilah “Haroa”. Menu Lapa-lapa menjadi menu wajib ada dalam pelaksanaan upacara Haroa tersebut. Lapa-lapa ini mempunyai makna filosofis tersendiri bagi orang Muna.

Baca Juga :  Pemuda di Koltim Aniaya Ayah Tiri Hingga Tewas, kesal Gegara Ibunya di-KDRT

Biasanya masyarakat akan sibuk membuat Lapa-lapa ini sehari sebelum Lebaran tiba.Meski terbuat dari bahan dasar beras, namun proses pembuatannya tidak praktis. Untuk bisa menyiapkan Lapa-lapa ini membutuhkan kesabaran dan waktu yang cukup panjang.

Mula-mula harus disiapkan bahan dan alat yang diperlukan dalam proses pembuatannya. Meski begitu, kini generasi muda juga sudah mulai bisa membuat Lapa-lapa. Biasanya hanya kalangan orang tua yang lihai membuat Lapa-lapa dengan rasa yang khas.

 

 

Cara memperoleh bahan yang diperlukan pun tidak begitu sulit. Pembuatan Lapa-lapa dimulai dengan mempersiapkan beras dan santan kelapa asli. Beras yang digunakan disebut dengan ‘Paepulu’ atau beras ketan. Jenis beras ini ada yang berwarna merah dan putih.

Baca Juga :  Kota Kendari Dipilih Jadi Tuan Rumah Kongres Ke X Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia

Beras ini biasanya dijadikan campuran dalam bahan Lapa-lapa. Sementara itu, untuk pembungkusnya menggunakan janur atau Bhale (dalam bahasa lokal) yang masih muda. Kemudian untuk mendapatkan Lapa-lapa yang rasanya khas, harus dilengkapi dengan bumbu penyedap rasa seperti minyak goreng, daun pandan, garam dan bawang merah.

Adapun prosesnya dimulai dengan membuat janur sepanjang 25 cm dan masukkan selembar daun pisang di dalamnya. Tambahan daun pisang ini bisa disesuaikan dengan selera masing-masing. Bawang merah beberapa siung diiris tipis seperti layaknya mau membuat tumisan.

Saat bawang tumis menguning, tambahkan santan ke dalam wajan yang berisi dengan bahan tumis.
Ketika santan sudah mendidih, tambahkan beras yang sudah bersih lalu diaduk sampai kering, dan biji berasnya setengah matang. Penggunaan garam dalam pembuatan Lapa-lapa ini secukupnya saja sesuai selera.

Baca Juga :  Sultan Buton ke-40 La Ode Muhammad Izat Manarfa Tutup Usia, Berikut Profilnya!

Saat nasi sudah kering, keluarkan dan siapkan untuk dikemas menggunakan janur yang telah siap pakai. Janur diisi dengan nasi setengah matang sesuai takaran, kemudian diikat. Adapun tahapan mengikat ini cukup rumit. Jika kekuatan tali dan kerapatan ikatan tidak tepat, maka nasi dalam janur akan berjamuran ketika memasuki tahap perebusan.

Durasi untuk merebus atau memasak Lapa-lapa membutuhkan waktu selama 2 jam atau sampai matang. Setelah matang, Lapa-lapa siap disajikan. Biasanya, makanan ini disantap dengan lauk pauk seperti opor ayam, sayuran khas lebaran atau lainnya. Red

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x