LAJUR.CO, KENDARI – Puluhan nelayan di perairan Pulau Cempedak ramai-ramai mencegat kapal Superjet yang tengah berlayar mengangkut ratusan pemudik melintasi rute Raha-Kendari, Minggu (14/4/2024). Aksi nekat nelayan menumpangi sampan mencegat kapal cepat sebagai bentuk protes keras lantaran lalulintas kapal komersil milik PT Pelayaran Dharma Indah itu telah merusak kawasan pesisir serta menggangu aktivitas mata pencaharian mereka sebagai nelayan.
Selama ini, nelayan tersebut sudah beberapa kali mengajukan protes. Namun pihak operator kapal enggan menggubris tuntutan nelayan soal kerusakan lingkungan akibat lalulintas kapal cepat di sekitar pemukiman mereka. Puncak kemarahan warga dilampiaskan dengan mencegat langsung kapal yang tengah berlayar di tengah laut.
Salah seorang penumpang bernama Megawati mengatakan, kapal yang ia tumpangi diadang puluhan warga Cempedak yang menaiki sampan. Kejadian yang bikin penumpang panik tersebut berlangsung sekitar pukul 11.10 WITA..
Saat kejadian, kru kapal Superjet meminta penumpang duduk tenang menghindari aksi anarkis saat demonstrasi nelayan di tengah laut.
Megawati sempat memotret aksi menantang maut dilakukan nelayan tersebut. Sambil menumpang perahu, nelayan Desa Cempedak dengan berani menghalau dan menepi persis di samping bodi kapal cepat. Beberapa diantaranya masih anak-anak membawa baliho kecil berisi tuntutan ditujukan ke pihak operator kapal cepat.
“Kami masyarakat Desa Cempedak unjuk rasa terkait kapal cepat/super jet. Selama ini tidak ada tanggapan maka masyarakat turun langsung di depan kampung untuk menghalang karena bangunan rusak,” kata Megawati mengutip tuntutan para neyalan.
“Kita tidak bisa keluar. Penumpang dilarang berdiri. Saya sementara ada di kapal ini dari Raha ke Kendari. Kita berangkat dari pelabuhan jam 08.20 WITA. Sekitar jam 11.10 WITA kapal berhenti di tengah laut di sekitar perairan Cempedak, kita kaget ternyata ada yang demo di tengah laut,” sambung Megawati.
Beruntungnya, proses negosiasi akhirnya berhasil. Sekitar pukul 11.25 WITA kapal cepat yang ia tumpangi diperbolehkan melaju.
Sebagai informasi, Desa Cempedak yang dihuni cukup banyak warga pesisir menjadi jalur lintasan kapal cepat rute Kendari-Raha-Baubau. Aktivitas hilir mudik kapal cepat menimbulkan arus kencang dan abrasi pantai yang berdampak serius terhadap kawasan pemukiman warga di sana. Akibatnya beberapa rumah nelayan rusak. Area budidaya rumput laut neyalan juga ikut terdampak akibat hilir mudik kapal cepat tersebut. Adm