LAJUR.CO, KENDARI – Inflasi di Kota Kendari pada bulan Desember 2024 tercatat sangat rendah, hanya 0,09% secara month-to-month (mtm), yang merupakan angka terendah dalam lima tahun terakhir.
Kepala BPS Kota Kendari Sultriawati Efendy menyampaikan, angka tersebut jauh lebih kecil dibandingkan dengan inflasi bulan Desember pada tahun-tahun sebelumnya, yang tercatat lebih tinggi. Secara tahunan, inflasi year-on-year (YoY) dan year-to-date (YTD) berada di angka 0,67%.
“Ini merupakan inflasi Desember terendah dalam lima tahun terakhir. Dibandingkan dengan Desember tahun-tahun sebelumnya, pada 2020 tercatat 0,45%, 2021 sebesar 0,28%, 2022 0,52%, 2023 0,31%, dan 2024 sebesar 0,09%,” ucap Sultriawati Efendy, Kamis (2/1/2025).
Komoditas utama yang menyumbang inflasi bulan Desember berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 0,13%. Beberapa bahan makanan, seperti daging ayam ras, ikan teri, bawang merah, sawi hijau, dan tomat, menjadi pemicu kenaikan harga. Meskipun demikian, inflasi di Kota Kendari tidak didominasi oleh bahan makanan, mengingat keberagaman komoditas yang ada. Inflasi justru lebih dipengaruhi oleh komoditas non-makanan, seperti transportasi dan jasa perawatan pribadi, yang memberikan kontribusi signifikan terhadap penurunan inflasi.
Secara tahunan, inflasi juga didorong oleh komoditas lain, seperti beras, emas perhiasan, dan ayam goreng, yang berasal dari kelompok makanan serta jasa perawatan pribadi.
Menariknya, angkutan udara yang biasanya menjadi penyumbang inflasi pada bulan Desember justru memberikan kontribusi deflasi. Sultriawati menjelaskan bahwa penurunan harga tiket pesawat menjelang Natal dan Tahun Baru berperan besar dalam menekan angka inflasi.
“Jika harga angkutan tidak mengalami perubahan atau naik sedikit, inflasi kita pasti akan lebih besar, karena ini ditarik oleh angkutan udara,” tutur Sultriawati Efendy.
Inflasi di Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Desember 2024 tercatat 0,29% month-to-month dan 1,05% year-on-year. Kota Kendari mencatat inflasi yang lebih rendah dibandingkan daerah lain di Sultra, seperti Baubau yang mencapai 1,39%. Secara nasional, inflasi Desember tercatat 0,44% dengan inflasi tahunan 1,57%.
Pj Wali Kota Kendari Parinringi turut hadir dalam rilis tersebut dan memberikan apresiasi atas pencapaian tersebut. Menurutnya, keberhasilan tersebut tidak lepas dari kerja keras pemerintah pusat dan daerah dalam menjaga stabilitas harga.
“Ini dilakukan karena kebijakan Bapak Presiden Republik Indonesia yang menekankan untuk segera menurunkan harga tiket dalam menyambut Natal dan Tahun Baru (Nataru),” ungkap Parinringi.
Parinringi menyebutkan, pada akhir tahun masyarakat cenderung mengalihkan anggaran ke sektor jasa dan liburan, sehingga kebutuhan bahan makanan tidak terlalu mendominasi inflasi di Kota Kendari.
Laporan: Ika Astuti
