LAJUR.CO, JAKARTA – Anxiety disorder atau gangguan kecemasan adalah perasaan takut, cemas dan gelisah yang sering kali muncul tanpa sebab. WHO mengkategorikan anxiety disorder sebagai salah satu dari penyakit gangguan mental.
Disebutkan selama 2019, ada sekitar 301 juta orang yang hidup dengan anxiety disorder, di mana 58 juta dari mereka adalah anak-anak dan remaja. Jenis gangguan mental ini ditandai dengan ketakutan dan kekhawatiran yang berlebihan hingga dapat mempengaruhi perilaku.
Dilansir dari National Library of Medicine NIH, anxiety atau kecemasan adalah perasaan takut yang disertai gelisah.
Perasaan tersebut merupakan reaksi normal terhadap stres, dan rasa cemas juga dapat memberi dorongan energi atau membantu seseorang untuk fokus.
Ketika merasa cemas, Anda mungkin akan berkeringat, merasa gelisah dan tegang, hingga detak jantung menjadi lebih cepat. Dan ketika kecemasan yang anda rasakan berlebihan, itu bisa menjadi anxiety disorder. Hal ini mengakibatkan rasa takut dan gelisah secara terus menerus.
Anxiety disorder sendiri adalah kondisi di mana seseorang memiliki kecemasan yang tidak kunjung hilang dan dapat memburuk seiring berjalannya waktu. Kondisi tersebut bahkan bisa mengganggu mental dan aktivitas sehari-hari seperti pekerjaan, sekolah, hingga hubungan dengan orang lain.
Penyebab anxiety
Dilansir dari Mayoclinic, penyebab pasti anxiety disorder belum sepenuhnya dipahami.
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kondisi tersebut. Pengalaman hidup seperti peristiwa traumatis juga bisa memicu seseorang mengalami anxiety disorder, terlebih bagi mereka yang sudah rentan terhadap kecemasan.
Selain itu, sifat bawaan juga bisa menjadi faktor risiko seseorang mengalami gangguan kecemasan.
Berikut adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan kecemasan atau anxiety disorder:
1. Trauma
Anak-anak yang mengalami trauma atau menyaksikan peristiwa traumatis, berisiko lebih tinggi mengalami anxiety disorder di beberapa titik dalam hidupnya.
Selain itu, orang dewasa yang mengalami peristiwa traumatis juga dapat mengembangkan anxiety disorder.
2. Stres karena suatu penyakit
Memiliki kondisi kesehatan atau penyakit serius umumnya membuat seseorang menjadi khawatir berlebihan tentang kondisi maupun pengobatannya.
Bagi sebagian orang, kecemasan juga terkait dengan masalah kesehatan yang mendasarinya seperti penyakit jantung, diabetes, hipertiroidisme, dan lain-lain.
3. Penumpukan stres
Peristiwa besar atau stres kecil yang menumpukan dalam kehidupan stres dapat memicu rasa cemas yang berlebihan, sehingga menyebabkan seseorang mengalami anxiety disorder.
Misalnya, dalam waktu yang berdekatan, seseorang mengalami peristiwa kematian anggota keluarga, stres kerja, atau kekhawatiran berkelanjutan tentang keuangan.
4. Kepribadian
Orang dengan tipe kepribadian tertentu lebih bisa menjadi penyebab anxiety disorder. Beberapa orang rentan terhadap gangguan kecemasan daripada yang lain. Selain itu, kondisi ini juga dapat diturunkan dalam keluarga. Sehingga seseorang yang memiliki keluarga dengan gangguan kecemasan, ia berisiko besar akan mengalaminya juga.
5. Gangguan mental lainnya
Orang dengan gangguan kesehatan mental lain, seperti depresi, sering kali juga akan mengalami anxiety disorder.
6. Narkoba atau alkohol
Penggunaan narkoba dan mengonsumsi alkohol dapat menyebabkan atau memperburuk rasa cemas, sehingga berpotensi besar menyebabkan anxiety disorder.
Tips mencegah anxiety disorder
Tidak ada cara pasti untuk memprediksi faktor apa yang menyebabkan seseorang mengalami anxiety disorder, tetapi ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak gejalanya, antara lain:
1. Tangani sedini mungkin
Anxiety disorder sama seperti kebanyakan kondisi gangguan mental lainnya, akan semakin parah dan bisa lebih sulit diobati jika dibiarkan. Periksa dan dapatkan pertolongan sesegera mungkin.
2. Tetap aktif dan jangan menyendiri Lakukanlah aktivitas yang Anda sukai dan yang membuat perasaan menjadi lebih nyaman dengan diri sendiri.
Nikmati juga interaksi sosial dan hubungan yang penuh perhatian dengan teman, pasangan, maupun keluarga. Hal tersebut dapat mengurangi rasa kekhawatiran Anda.
3. Hindari penggunaan alkohol atau narkoba
Penggunaan alkohol dan obat-obatan dapat menyebabkan atau malah memperburuk kondisi anxiety disorder. Adm
Sumber : Kompas.com