BERITA TERKINIHEADLINE

Balon Wali Kota Kendari AJP Soroti Marak Aksi Pembusuran dan Narkoba di Kota Lulo

×

Balon Wali Kota Kendari AJP Soroti Marak Aksi Pembusuran dan Narkoba di Kota Lulo

Sebarkan artikel ini
Bakal Calon Wali Kota Kendari, Aksan Jaya Putra.

LAJUR.CO, KENDARI – Kader partai berlambang pohon beringin, Aksan Jaya Putra memantapkan diri untuk tampil dalam pemilihan wali (Pilwali) Kota Kendari tahun 2024. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sultra itu siap mengakomodir aspirasi masyarakat Kota Lulo.

Namun sebelum itu, legislator kerap disapa AJP ini lebih dulu maju kembali dalam pemilihan anggota legislatif (Pileg). Hal itu sebagai modal dirinya menjadi kandidat Pilwali mendatang. Anggota DPRD Sultra Dapil Kota Kendari ini menargetkan bisa menggaet suara rakyat sebanyak 30 ribu suara.

“Kita sudah persiapkan segala sesuatunya termasuk meyakinkan kembali masyarakat yang mendukung saya 2019 lalu. Di Pileg kali ini saya meningkatkan atau menargetkan suara dua kali lipat dari sebelumnya yakni kurang lebih 30 ribu,” kata AJP kepada Lajur.co, Kamis (26/10/2023).

Baca Juga :  Eks Bupati Konawe Utara Dilarikan RS saat Hendak Ditahan KPK

Pada pesta demokrasi empat tahun yang lalu, suara ril diperoleh AJP sebanyak 13.699 berhasil membawanya duduk di kursi legislatif. Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Sultra ini yakin para pendukungnya masih akan memilih dirinya dalam pemilu nanti.

Bakal Calon Walikota Kendari ini juga menyoroti permasalahan yang sering terjadi di daerah pemilihannya. Maraknya peredaran narkoba dan kejahatan pembusuran sebagai akibat dari minimnya lapangan pekerjaan. Pelaku dua kasus tersebut kata AJP didominasi kawula muda. Ia pun menyebut jika Kota Kendari saat ini berstatus darurat narkoba.

Baca Juga :  Harga Meroket, Pemprov dan Bulog Sultra Percepat Distribusi Bansos Beras ke Masyarakat

“Terkait peredaran narkoba, sebagai wakil DPRD saya melihat karena ini memang butuh keseriusan dari semua stakeholder bukan cuma kepolisian tapi juga peran serta masyarakat. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya lapangan kerja. Sehingga ini bentuk tanggung jawab saya ke depan memikirkan bagaimana menciptakan lapangan kerja yang seluas-luasnya,” ucapnya.

Dalam beberapa kasus peredaran bahan narkotika dan obat-obatan terlarang itu, biasanya pengedar diimingi sejumlah uang jika berhasil menjual paket sabu. Sistem tempel di suatu tempat/lokasi menjadi cara pengedar bertransaksi dengan pengedar lain atau pemakai.

Baca Juga :  Ingatkan Kebersihan Kota Kendari Jelang Event PRB, Andap: Jangan Tinggalkan Kesan Buruk!

“Karena kalau lapangan kerja kurang, orang semua berpikiran pendek. Apalagi dalam hal narkoba yang modelnya menempel mereka dijanjikan uang 1 kali menempel dikasih Rp300 ribu siapa yang tidak tergiur,” kata Politikus Golkar itu.

Lebih jauh, soal kejadian pembusuran, AJP mengatakan pihak kepolisian harus tegas dalam memberantas pelaku tindakan kriminal itu. Ia menilai faktor lingkungan dan pergaulan menjadi salah satu pemicunya.

“Ini karena pergaulan dimana dipengaruhi temannya, terus diajak, ikut dan terlibat. Jadi terkait kriminalitas ini memang betul-betul pihak pengamanan harus tegas dalam menanganinya,” pungkasnya. Red

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x