LAJUR.CO, JAKARTA – Penerbangan di Bandar Udara Sugimanuru, Kabupaten Muna Barat dihentikan sementara oleh pihak maskapai sejak tanggal 13 Desember 2023. Adanya ketidakpastian penerbangan menjadi pemicu maskapai memutuskan untuk menyetop sementara mobilitas transportasi udara rute Makassar – Muna Barat dan sebaliknya.
Mobilitas transportasi yang biasanya terjadwal 2 kali penerbangan dalam seminggu kini sama sekali tidak beroperasi. Hal ini disampaikan Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Sugimanuru, M. Khusnudin disebabkan masalah harga tiket dan sering batalnya penerbangan.
“Ada perubahan, per tanggal 13 Desember kemarin baru terima suratnya mereka cancel penerbangan sampai ada konfirmasi dari pihak Wings Air lagi. Karena harga tiketnya yang terlalu tinggi, dan ada ketidakpastian penerbangan jadi masyarakat itu menunggu kepastian kapan terbangnya,” ungkap M. Khusnudin kepada Lajur.co, Sabtu (16/12/2023).
Harga tiket pesawat rute Muna Barat – Makassar diketahui berkisar Rp1,7 juta. Tingginya biaya ini membawa kerugian bagi pelanggan maskapai jika jadwal penerbangan sering mengalami ketidakpastian bahkan dibatalkan. Pemerintah setempat pun tengah berupaya agar operasional bandara kembali normal dengan menyiapkan subsidi.
“Mudah-mudahan Januari 2024 nanti terbuka kembali. Mudah-mudahan nanti ada kesepakatan soal masalah harga. Saat ini tidak ada aktivitas di bandara,” ujarnya.
Sebelumnya, pihak bandara bersama Pemda dalam hal ini Pj Bupati Mubar Dr. Bahri juga telah melakukan audiensi dengan pihak maskapai seperti Lion Air dan Citilink. Tingginya mobilitas masyarakat dari Kota Kendari ke Muna Barat dan sebaliknya menjadi alasan diinisiasinya pembukaan rute terbang yang baru yakni Sugimanuru – Haluoleo dan sebaliknya.
Namun hal tersebut belum terealisasi diakibatkan regulasi dan masalah harga tiket yang belum sesuai ketentuan. Pihak maskapai meminta kepada Pemda Mubar untuk menyiapkan blok seat. Sistem blok seat diterapkan minimal 50 orang penumpang dalam sekali terbang.
“Mereka (maskapai) meminta dukungan kita agar kiranya menyediakan adanya blok seat. Pulang – Pergi 100 penumpang, kalau tidak mencapai 100 orang maka dia tidak bisa menutupi biaya operasionalnya. Sering tercancel karena tidak memenuhi jumlah penumpang,” kata Dr. Bahri ditemui di Jakarta, Jumat (15/12).
Berangkat dari hal tersebut, pemerintah setempat berupaya menyediakan biaya subsidi guna merealisasikan aktivitas penerbangan kembali normal. Dr. Bahri turut mengajak Pemda Kabupaten Muna dalam hal penyediaan anggaran mendukung penerapan sistem blok seat dimaksud. Layanan transportasi udara itu dimanfaatkan masyarakat Kabupaten Muna, Kabupaten Buton Tengah dan Kabupaten Buton Utara.
“Karena yang menggunakan moda transportasi udara ini bukan saja Mubar, makanya saya mengundang Pemda Muna di November kemarin minta bantuan agar kiranya mau sharing pendanaan. Kalau sampai dengan akhir Desember ini tidak bisa, kita sediakan di anggaran 2024,” jelasnya.
Dengan begitu, masalah utama penutupan sementara aktivitas penerbangan di bandara yang berlokasi di Kecamatan Kusambi itu dapat terurai.
“Ketimpangan kita, penumpang menunggu kepastian pesawat, pesawat menunggu kepastian penumpang. Ini sebenarnya tidak enak di PHP kan, itulah kenapa kita buka dukungan mobilitas,” pungkas Direktur Perencanaan Anggaran Daerah Kemendagri itu. Red
