LAJUR.CO, KENDARI – Kepala Basarnas Kendari Amirudin AS merilis hasil pelaksanaan Siaga SAR Khusus Lebaran yang digelar selama tiga pekan, yakni mulai 21 Maret hingga 11 April 2025.
Sebanyak 113 personel Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari diturunkan untuk melaksanakan Siaga SAR Khusus Lebaran ini.
Selama Siaga SAR berlangsung, para personel KPP Kendari dikerahkan ke beberapa lokasi guna memantau arus mudik dan balik baik di jalur transportasi darat, laut maupun udara.
Amirudin menyebut, ada empat kejadian yang membahayakan manusia yang terjadi.
Beberapa kejadian itu terjadi di Desa Manuru Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, dan di Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan.
Kemudian di Pantai Wisata Nambo, Kota Kendari dan di Kecamatan Tongkuno Selatan, Kabupaten Muna.
“Beberapa kejadian yang membahayakan manusia diantaranya 1 anak hilang di Desa Manuru, 1 orang diterkam buaya di Sungai Roraya Tinanggea. Lalu ada juga 1 orang hilang di hutan Desa Kulidawa, Kabupaten Muna, serta 1 anak tenggelam di kolam pantai wisata Nambo,” ujar Amirudin AS, Jumat (11/4/2025).
Dari keempat insiden tersebut, tiga orang korban dinyatakan meninggal dunia, satu lainnya dievakuasi dalam keadaan selamat. Adapun korban yang dievakuasi dalam kondisi tak bernyawa adalah korban terkaman buaya di Sungai Roraya, dan anak tenggelam di Pantai Nambo.
Selain itu, satu korban lainnya yang juga tak bernyawa saat operasi pencarian yakni warga Desa Kulidawa. Korban bernama Konstatinus Langkaimi (40), yang pergi memasang jerat babi di hutan Matombura, Kecamatan Bone. Tim SAR gabungan menemukan jasadnya pada hari kedua operasi pencarian.
Sementara itu, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii mengapresiasi seluruh personel yang telah menyukseskan pelaksanaan Siaga SAR Khusus Lebaran tersebut. Apresiasi disampaikan secara virtual saat memberikan sambutan di Basarnas Command Center (BCC), Jakarta.
“Terima kasih kepada segenap potensi SAR baik dari unsur TNI, POLRI, kementerian/lembaga, pemerintah daerah, relawan maupun masyarakat yang telah bahu membahu memberikan layanan SAR selama pelaksanaan siaga khusus ini,” ujar Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii.
Mohammad Syafii mengungkapkan, gelaran Siaga SAR Khusus Lebaran tahun ini memiliki tantangan cukup berat. Hal itu disebabkan adanya musim pancaroba sehingga menyebabkan banjir dan tanah longsor, kecelakaan pada wisatawan di pantai, dan kecelakaan kapal.
Berdasarkan data yang diterima, selama Siaga SAR Khusus Lebaran 2025 terjadi peningkatan kejadian sebanyak 81%. Dibanding lebaran 2024 tecatat ada 102 kejadian, sedangkan pada tahun ini menjadi 185 peristiwa.
Peningkatan kejadian ini, lanjutnya, dipengaruhi beberapa faktor diantaranya durasi Siaga SAR Khusus yang lebih panjang yakni selama 22 hari. Red