SULTRABERITA, KENDARI – Bulog Sultra menjamin ketersediaan beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Sultra hingga periode dua tahun mendatang. Melimpahnya stok beras di gudang kini justru membuat lembaga BUMN itu di dera rasa khawatir.
Sebagaimana diungkap Kepala Divre Bulog Sultra, Ermin Tora, kini stok beras yang di tampung di gudang Bulog 14 ribu ton.
Dengan rata-rata konsumsi 700 ton perbulan, stok ini diprediksi mampu memenuhi kebutuhan beras Sultra hingga periode Mei Tahun 2021.
Jika tidak cepat terserap, ribuan ton beras yang tersimpan di Gudang Bulog bisa saja mengalami kerusakan alias penurunan kualitas. Ini lantaran beras-beras yang ditampung sebagian besar merupakan stok beras lama yang diserap sejak tahun 2018.
“Stok aman. Malah sekarang takutnya rusak karena stok 14 ribu tin baru habis tersalur 19 bulan ke depan. Beras yang ditampung ada yang hasil serapan petani tahun 2018,” ulas Ermin diwawancarai, Senin 25 November 2019.
Menyiasati membusuknya stok pangan di gudang, Bulog melakukan berbagai upaya mempertahankan kualitas beras tersebut.
Diantaranya melakukan perawatan kuntinu untuk beras-beras lama agar tidak terserang kutu atau mengalami pembusukan.
“Memperhatikan tempat penyimpanannya agar tetap bagus dan kering sehingga beras tidak cepat rusak sebelum disalurkan ke luar,” ujarnya.
Meski stok melimpah, Bulog kata tidak menyetop pembelian hasil panen padi. Pihaknya tetap melakukan penyerapan beras di kalangan petani kala musim panen.
Namun, skema penyerapan beras lebih selektif. Beras yang dibeli di kalangan petani dipastikan memiliki kualitas yang bagus agar awet disimpan dalam jangka waktu lama di gudang. Adm