LAJUR.CO, KENDARI – Kepala Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tenggara (Sultra), Sakrianto Djawie, meminta PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) di Kecamatan Routa, Kabupaten Konawe menyiapkan lahan khusus dari bagian IUP dimiliki untuk habitat hewan Anoa.
Permintaan tersebut disuarakan sebagai solusi melindungi kelestarian satwa langka asal Sultra setelah viral vidio penampakan anoa terperangkap di kawasan tambang PT SCM pada tahun lalu.
“Kemarin ada dua opsi, Anoa yang yang dipindah ke kawasan konservasi atau PT SCM menyiapkan lagan untuk perlindungan Anoa di kawasan IUP. Dari direktorat menyetujui agar ada alokasi lahan dari PT SCM. Bukan Anoa yang mengalah pindah. Bagaimanapun di sana memang habitat mereka,” jelas Sakrianto Djawie, Rabu (9/3/2023).
Sejak diajukan tahun lalu, permintaan alokasi lahan bagi konservasi hewan anoa saat ini masih menunggu realisasi dari PT SCM.
“Perusahaan sudah setuju, tapi masih tunggu konsultasi ke pusat,” sambung Sakrianto.
Pihak BKSDA Sultra sendiri sudah sempat melakukan survei populasi anoa di kawasan hutan produksi yang juga mencakup IUP PT SCM di Routa. Retata kawasan hutan tersebut merupakan habitat anoa pegunungan dengan rerata populasi cukup tinggi.
Ia menyebut hewan anoa jenis Bubalus Quarlesi atau anoa pegunungan yang pernah terpotret terjebak di tengah aktivitas tambang PT SCM hingga kini masih berada di dalam kawasan hutan.
Jika tidak ada upaya konservasi, BKSDA meyakini populasi anoa bisa saja menurun. Terganggunya habitat anoa oleh aktivitas manusia di kawasan hutan Routa juga bisa memicu perubahan perilaku hewan anoa.
“Di Sultra, BKSDA punya beberapa kawasan konservasi anoa. Ada di Suaka Margasatwa (SM) Tanjung Peropa, SM Tanjung Amolengo, SM Tanjung Batikolo di Konawe Selatan, ada juga di SM Buton Utara dan SM Lambusango di Pulau Buton. Sempat ada opsi untuk memindahkan anoa ke kawasan konservasi, tapi dari direktorat tegas menolak. Harus ada alokasi lahan untuk Anoa di IUP PT SCM. Pola seperti ini sebetulnya sudah pernah diterapkan di Sumatera untuk menyelamatkan hewan langka di tengah aktivitas pembangunan,” jelas Sakrianto. Adm