BERITA TERKININASIONALPERISTIWA

BMKG Warning Bahaya Bencana Akibat Perubahan Iklim

×

BMKG Warning Bahaya Bencana Akibat Perubahan Iklim

Sebarkan artikel ini
Bencana akibat perubahan iklim. Foto : Ist

LAJUR.CO, JAKARTA – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati @dwikoritakarnawati meminta masyarakat luas mewaspadai terjadinya perubahan iklim, khususnya di Tanah Air. Bencana alam hidrometeorologi di Indonesia meningkat cukup signifikan akibat perubahan iklim.

Menurut dia, bencana hidrometeorologi disebabkan oleh kondisi cuaca dan perubahan iklim. Kondisi tersebut diperparah dengan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang menunjukkan bahwa 99% bencana yang terjadi di Indonesia adalah hidrometeorologi.

Baca Juga :  WFA bagi ASN Tengah Dipersiapkan, untuk Instansi Mana Saja?

“Hujan ekstrim yang sangat lebat menyebabkan terjadinya banjir, puting beliung, dan tanah longsor. Lalu, ada juga gelombang pasang dan abrasi,” jelasnya dalam webinar Kebijakan Pembangunan Berketahanan Iklim: Mengurangi Kerugian Ekonomi Akibat Dampak Iklim, Senin (11/10/2021).

Dijelaskan bahwa bencana hidrometeorologi memiliki berbagai parameter. Ada peningkatan dan penurunan curah hujan hingga suhu dan cuaca ekstrim.

Oleh karena itu, bencana hidrometeorologi juga dapat menyebabkan bencana kekeringan ekstrim. Contohnya adalah kebakaran hutan dan lahan dan kekeringan lain.

Baca Juga :  Gempa Tektonik Tektonik 4,2 SR Guncang Kabupaten Muna

“Semua bencana alam tersebut tak terlepas dari faktor pengendali iklim atau cuaca. Kondisi ini juga korelatif dengan meningkatnya suhu global. Dampak ini pun sifatnya tak hanya lokal, tetapi bisa regional bahkan global,” ungkapnya.

Suhu udara diproyeksikan meningkat 0,5 celcius pada 10 tahun mendatang. Curah hujan pada musim kemarau diproyeksikan semakin berkurang sekitar 20%. Untuk musim kemarau di masa mendatang akan terasa lebih panas dan kering.

Baca Juga :  Kapolri Ziarah ke TMP Kalibata

Sementara jumlah hujan pada periode musim hujan tidak banyak berubah, tetapi jumlah hari hujan lebat meningkat dan ekstrem serta intensitasnya semakin sering. Hal ini berpotensi meningkatkan bencana hidrometeorologi.

“Maka dari itu pengendalian banjir atau bencana hidrometeorologi lainnya harus mempertimbangkan kondisi iklim saat ini serta proyeksi iklim kedepan harus dipertimbangkan dalam membangun infrastruktur pengendalian banjir dan infrastruktur pendukung lainnya,” tutup ibu Dwikorita. Adm








0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x