LAJUR.CO, KENDARI – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) merilis perkembangan inflasi di Sultra termasuk data inflasi empat kota periode Februari 2024. Sepanjang Februari 2024 inflasi Year on Year (y-on-y) Provinsi Sultra berada pada angka 2,90 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) terpantau sebesar 105,62.
Kepala BPS Sultra Agnes Widiastuti menyatakan, dari empat cakupan wilayah Indeks Harga Konsumen (IHK) dipantau BPS Sultra, Kabupaten Konawe yang merupakan kota lumbung beras mencatatkan rekor inflasi tertinggi yakni 4,10 persen secara y-on-y pada bulan Februari 2024.
Kabupaten Konawe bersama Kabupaten Kolaka masuk dalam daftar kabupaten baru radar pantauan perkembangan inflasi oleh BPS Sultra mulai tahun 2024. Kedua kabupaten ini menambah daftar kota IHK di Sultra setelah Kota Kendari dan Kota Baubau.
Adapun tingginya inflasi di kabupaten digawangi Pj Bupati Harmin Ramba tersebut disebabkan kenaikan harga yang signifikan pada komoditas beras (1,2%), tomat (0,56%), rokok (0,40%), ikan mujair (0,36%) dan sawi hijau (0,35%)
“Pada Februari 2024, seluruh kota IHK di Sultra yang berjumlah 4 kabupaten/kota mengalami inflasi y-on-y. Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Kabupaten Konawe sebesar 4,10 persen dengan IHK sebesar 107,76,” rinci Agnes, Jumat (1/3).
Posisi kedua inflasi tertinggi di Sultra adalah Kota Baubau yang berada pada angka 3,58 persen, disusul Kabupaten Kolaka 2,79 persen.
Sementara itu, Kota Kendari mencatatkan inflasi terendah sepanjang periode Februari 2042 yakni sebesar 2,27 persen dengan IHK sebesar 104,76.
Secara umum, BPS Sultra menyebut angka inflasi Sultra yakni 2,90 persen pada periode Februari 2024 jauh lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya.
Data diterima Lajur.co, komoditas utama penyumbang inflasi di Sultra rerata dipicu gejolak harga pada produk pangan mulai dari beras, sawi hijau dan ikan cakalang. Beruntungnya, ada beberapa komoditas yang justru mengalami deflasi diantaranya cabai rawit. Adm