LAJUR.CO, KENDARI – Di momen kemerdekaan Republik Indonesia ke 77 tahun, Briptu Ragil Rahmi Lestari, mencetak sejarah bagi Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Polda Sultra).
Polisi Wanita (Polwan) Polda Sultra ini menjadi Master of Ceremony atau MC upacara HUT RI di Istana Negara, Rabu (17/8/2022).
Briptu Ragil yang berdinas di Biro Operasi (Roops) Polda Sultra ini terpilih sebagai MC usai mengikuti beberapa tahapan seleksi.
Kata Ragil, dirinya menjadi Polwan asal Bumi Anoa yang pertama kali berhasil lolos seleksi memimpin upacara pengibaran sang merah putih di Istana Merdeka, Jakarta.
Kepada Lajur.co, dirinya menceritakan proses seleksi mulai dari bulan Maret 2022 hingga menjadi MC terpilih.
“Pas ada info dari Mabes terkait seleksi, saya masukan nama. Kemudian ada panggilan untuk seleksi di Korps Brimob di kelapa 2 itu untuk seleksi awal,” ujar Ragil, Kamis (18/8/2022).
Tahapan seleksi awal yang diikuti Ragil meliputi tes jasmani, kesehatan, rohani, psikologi. Kemudian ditahap berikutnya, Ragil bersama sejumlah peserta lainnya harus menyelesaikan tes kesehatan, kemampuan MC, dan tes psikologi.
“Dari seluruh Indonesia, yang diambil cuma 4. Seleksi lanjutan ditingkat gartaq TNI selaku panitia upacara di istana, saya dapat panggilan kembali. Disitu tiap Matra AU, AL, AD dan Polri membawa masing-masing empat orang calon MC. Dari 16 orang itu diambil 8. Saya terpilih bersama junior saya dari Jogja,” tambahnya.
Tahun sebelumnya, Ragil mengaku sudah pernah mengikuti seleksi namun tidak lolos.
Dirinya yang sudah terbiasa MC di upacara-upacara agenda Polda Sultra, tidak berputus asa untuk berusaha.
“Karena biasa membawahi kegiatan apel, mau ndak mau harus saya. Jadi awalnya autodidak. Niat awal saya ikut seleksi ini juga sebenarnya mau cari pengalaman saja,” ucap Ragil.
Namun langkah dan usaha Ragil tidak berhenti. Dia terus berusaha mengembangkan kemampuannya dengan mengikuti pelatihan MC oleh salah satu yayasan di Sultra. Sebab, baginya semua orang punya kesempatan dan tidak ada yang tidak mungkin.
“Karena tahun lalu saya tidak lolos, maka saya ikut pelatihan MC di yayasan Padma resita Sultra. Disana diajar cara MC formal dan informal itu bagaimana. Banyak yang diajarkan,” lanjutnya.
“Senang pasti, bangga. Ini sejarah polwan pertama kali dari Polda Sultra untuk sampai di istana. Luar biasa kerja kerasnya disini selama latihan. Jadi kita juga jangan berpuas diri. Saya juga disini bukan langsung ‘oh saya hebat’. Balik dari istana saya masih minta masukan dari senior-senior,” lanjut Polwan kelahiran Juni 1996 itu.
Bahkan, dibalik keberhasilannya membawa harum nama Sultra, ternyata Ragil juga mempunyai sifat insecure. Ia berharap langkahnya dapat menjadi inspirasi bagi anak-anak lain di daerahnya untuk berproses.
Polwan berhijab itu pun kerap berpesan kepada juniornya agar selalu lihai mengambil kesempatan untuk mencoba hal baru.
“Jangan mudah berkecil hati. Karena saya sendiri itu gampang insecure, dari Sultra loh ini bisa gak ya. Lihat saingannya dari seluruh Indonesia. Kita coba dulu. Saya sering sampaikan ke junior di Sultra, kalau ada namanya seleksi ikut saja dulu. Buktinya tahun ini Sultra mempunyai tempat tersendiri di istana,” tutupnya. Red