LAJUR.CO, KENDARI – Kantor Kesyahbandaran Operasional Pelabuhan (KSOP) Kelas II Kendari digeruduk ratusan buruh dari Koperasi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) di Kendari New Port/Pelabuhan Bungkutoko, Kecamatan Abeli, Kota Kendari, Selasa (4/10/2022).
Para buruh dari dua TKBM yakni Karya Bahari dan Tunas Bangsa Mandiri menuntut Kepala KSOP Kendari agar memberikan rekomendasi atau izin operasional kerja.
Koordinator aksi demonstrasi Lino mengatakan, tak satu pun perwakilan kantor otoritas pelabuhan hadir menemui para demonstran. Kantor terlihat lengang tanpa aktifitas. Alhasil para pengunjuk rasa harus pulang dengan tangan kosong tanpa ada kejelasan mengenai nasib mereka.
“Kami tadi tidak ditemui pihak KSOP. Karena tidak ada seorang pun yang berkantor Syahbandar otoritas pelabuhan Kendari,” ujarnya kepada Lajur.co, seusai menggelar unjuk rasa.
Sebelumnya, para pekerja dari kedua koperasi penyedia tenaga kerja bongkar muat itu memblokade jalan sebagai akses keluar masuk Pelabuhan Bungkutoko, Senin (26/9) lalu.
Usut punya usut, larangan beraktivitas di pelabuhan bongkar muat disebabkan adanya konflik antara TKBM Karya Bahari dan Tunas Bangsa Mandiri. Ribut ini menjalar sampai ke Kantor KSOP Kelas II Kendari yang tidak memberikan rekomendasi buruh dipekerjakan di pelabuhan tersebut.
Menurut Lino, kedua TKBM sudah memenuhi segala syarat administrasi untuk beroperasi di wilayah Kendari New Port atau Pelabuhan Bungkutoko Kendari.
Massa aksi hari ini, lanjut Lino akan terus mengawal kejelasan status pekerja yang selama beberapa pekan terakhir tidak dipekerjakan di tempat seharusnya mereka bekerja.
Upaya pengawalan terhadap proses mediasi antar pihak terkait mengusut tuntas masalah buruh dari TKBM dimaksud akan terus ditingkatkan.
“Untuk saat ini kami belum mendapatkan rekomendasi itu sendiri. Rencana kami akan turun kembali hari Kamis. Hari Kamis itu ada rencana rapat seluruh instansi atau pihak terkait masalah kedua TKBM ini. Jadi kami akan turun dalam bentuk pengawalan hasil keputusan,” jelas Lino. Red