LAJUR.CO, KENDARI – Calon Legislatif (Caleg) DPD RI Daerah Pemilihan (Dapil) Sulawesi Tenggara (Sultra) Tie Saranani membuat heboh sidang pleno terbuka rekapitulasi perhitungan suara tingkat Kecamatan Kendari, Rabu (22/2). Ia terlihat mengamuk di hadapan penyelenggara rapat pleno.
Kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 20.00 WITA saat pembacaan rekapitulasi suara Caleg DPRD Kota Kendari. Aksi Tie Saranani memprotes tahapan perhitungan suara terekam dalam video yang viral di jagat maya.
Dalam rekaman video diterima Lajur.co, Caleg nomor urut 20 tersebut tampak mengajukan keberatan atas proses tahapan pleno di Kecamatan Kendari, Kota Kendari yang ditengarai tak mengikuti aturan ditetapkan KPU.
Tie Saranani mengatakan, tak mempercayai hasil rekapitulasi suara di Kecamatan Kendari lantaran beberapa dokumen rekap suara dicoret, dibubuhi tip-ex dan ada ketidaksesuaian data suara yang merugikan peserta Pileg 2024.
Ia juga mengoreksi proses pleno yang dijalankan berdasarkan hanya kesepakatan bersama peserta pleno, tidak mengacu pada tahapan yang telah ditetapkan secara resmi oleh KPU.
“Tidak boleh dong. Ini berarti ada sesuatu kalau tidak seragam. Saya tidak percaya. Saya bilang kesepakatan dari semua saksi. Kenapa saksi dipercaya. Harus kesepakatan dari KPU. Ini bukan pelatihan. Eh KPU itu negara lho. Ini bukan pelatihan. Masa kesepakatan. Harus sama semua. Nda bisa begini. Bagaimana ini Pak polisi bubarkan saja ini. Diclearkan dulu Bawaslu,” ucap Tie Saranani.
“Kita sudah kerja dari kemarin. Ini sudah kesepakatan kita,” balas salah seorang peserta pleno Kendari Barat.
Dalam video viral tersebut, protes sama juga diajukan seorang saksi lain yang ikut menyaksikan rapat pleno Kecamatan Kendari. Ia menyoal tentang penyelesaian jika terjadi selisih suara lantaran proses pleno ditengarai amburadul.
“Minta maaf Pak. Kalau sudah ada kesepakatan tanpa saya ada. Misal C1 plano dibuka, disesuaikan dengan rekap, kalau tiba tiba ada selisih. Misal di TPS 1 Purirano ada selisih maka dibukalah kertas suara yang kita tusuk,” ucap wanita tersebut dalam video.
Tie Saranani beberapa kali diusir dari ruangan rapat pleno Kecamatan Kendari. Namun ia bersikukuh urung keluar dari rapat terbuka tersebut dan terus mengajukan protes.
Sebagai informasi, tahapan Pemilu 2024 tengah memasuki sidang pleno terbuka rekapitulasi dan penetapan hasil perhitungan suara tingkat kecamatan sejak Rabu (21/2/2024).
Data suara dalam aplikasi Sirekap KPU khusus daerah pemilihan Sultra ditemukan beberapa kejanggalan. Diantaranya, jumlah suara sejumlah caleg tetiba mengalami susut dalam kurun waktu singkat mengacu data real count KPU di website https://pemilu2024.kpu.go.id/.
Laporan : Nining Astutih