LAJUR.CO, JAKARTA – Usai penetapan dalam sidang tahunan UNESCO di Paris, Prancis, pada Rabu (24/5), kini berarti terdapat 10 Geopark di Indonesia yang masuk dalam daftar UNESCO Global Geoparks.
Geopark sendiri merupakan wilayah geografi tempat pelestarian warisan dunia berdasarkan geodiversity, biodiversity, dan cultural diversity dengan tujuan konservasi dan geowisata. Geopark Merangin di Jambi dan Geopark Ijen di Jawa Timur menjadi yang teranyar ditetapkan sebagai bagian dari UNESCO Global Geoparks.
Total, di seluruh dunia, ada sebanyak 195 UNESCO Global Geopark yang berasal dari 48 negara, di mana 10 di antaranya berasal dari Indonesia.
Berikut daftar 10 Geopark di Indonesia yang masuk UNESCO Global Geoparks.
1. Geopark Batur, Bali
Geopark Batur adalah yang pertama dari Indonesia yang ditetapkan sebagai UNESCO Global Geoparks, tepatnya pada 2012. Di Geopark Batur terdapat keindahan alam berkat letusan besar gunung berapi yang membentuk kaldera ganda dan danau purba.
Gunung Batur saat ini masih aktif dan menghasilkan beragam batuan yang dapat dimanfaatkan warga untuk membangun rumah. Total ada 21 situs warisan alam yang tersebar di kawasan Geopark Batur, tepatnya di Kecamatan Kintamani dan Kabupaten Batur. Ada juga peninggalan bersejarah dari hebatnya letusan Gunung Batur di Museum Geopark Batur.
2. Geopark Belitong, Bangka Belitung
Geopark Belitong merupakan bagian dari provinsi Bangka Belitung, yang dikelilingi oleh Selat Karimata di utara, wilayah Jawa di timur dan selatan, dan Selat Gaspar di barat. Terdaftar masuk UNESCO Global Geopark sejak 2021.
Gugusan perbukitan barat laut tersusun atas plutonium Belitung tertua yaitu granit Tanjungpandan, sedangkan gugusan timur-tengah umumnya tersusun atas batuan metasedimen sebagai bagian dari formasi Kelapakampit.
Warisan geologi kelas dunia dari Geopark Belitong adalah lanskap granit TOR. Gugusan bebatuan granit TOR ini membentuk pulau-pulau kecil yang bisa dikunjungi dengan perahu.
3. Geopark Ciletuh, Jawa Barat
Geopark Ciletuh ditetapkan sebagai Warisan Dunia UNESCO pada 2018. Geopark Ciletuh dikelilingi oleh hamparan aluvial dengan bebatuan unik dan pemandangan yang indah. Tidak hanya perbukitan batu, Geopark Ciletuh juga memiliki pantai dengan ombak yang disukai para peselancar dunia.
Kawasan ini memiliki luas 126.000 hektar yang mencakup delapan kecamatan. Ada beberapa objek wisata eksotis yang terdapat di kawasan Geopark Ciletuh, yakni Air Terjun Awang, Taman Purba, Bukit Panenjoan, dan masih banyak lagi.
4. Geopark Gunung Sewu, Yogyakarta
Geopark Gunung Sewu resmi masuk UNESCO Global Geoparks sejak 2015. Letaknya membentang di antara tiga kabupaten, yakni Gunungkidul, Wonogiri, dan Pacitan. Geopark Gunung Sewu menyimpan kekayaan arkeologis warisan budaya manusia masa lalu.
Terdapat berbagai peninggalan budaya paleolitikum-neolitikum di geopark ini. Bila ditotal Geopark Gunung Sewu punya 33 situs warisan alam yang tersebar di Gunung Kidul (13 geosite), Wonogiri (7 geosite), dan Pacitan (13 geosite).
Kawasan karst di Pegunungan Sewu juga menyuguhkan panorama keindahan alam dari gugusan bebatuan yang indah. Memiliki sekitar 40 ribu bukit karst membuat Geopark Gunung Sewu menjadi kawasan karst terpanjang di Jawa.
5. Geopark Rinjani Lombok, Nusa Tenggara Barat
Sejak 2018, Geopark Rinjani Lombok telah ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark. Lokasi Geopark Rinjani Lombok adalah separuh Pulau Lombok bagian utara, geopark membentang di Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Utara, dan Kabupaten Lombok Timur.
Geopark ini punya kombinasi keanekaragaman hayati, fenomena kegunungapian, dan keragaman budaya masyarakat di dalamnya. Geopark Rinjani Lombok memiliki keragaman flora dan fauna yang sebagian besar merupakan endemik.
6. Geopark Kaldera Toba, Sumatera Utara
Geopark Kaldera Toba di Sumatera Barat menjadi geopark di tanah air yang juga terdaftar sebagai UNESCO Global Geoparks. Pencapaian Geopark Kaldera Toba tidak dapat dilepaskan dari keragaman hayati dan budaya di kawasan ini.
Salah satu alasan Geopark Kaldera Toba masuk UNESCO Global Geoparks karena pengembangan ekonomi kreatif dan kelembagaan kepariwisataan. Selain itu, Kaldera Danau Toba juga memiliki bentang alam yang beragam.
7. Geopark Raja Ampat, Papua Barat Daya
Geopark Raja Ampat adalah kawasan berupa gugusan kepulauan karst yang terletak tepat di garis khatulistiwa. Keunikan geologisnya kelas dunia, dengan ditemukannya batuan tertua yang tersingkap di dunia, berusia 439 – 360 juta tahun yang lalu (Silur – Devonian) yang terletak di Misool.
Bagaikan sebuah buku, sejarah geologi daerah Raja Ampat tersusun secara lengkap dan mewakili hampir sepersepuluh usia bumi. Geopark Raja Ampat terletak di Provinsi Papua Barat Daya.
Ekosistem marine dan terestrial Raja Ampat menjadi habitat bagi ratusan jenis unik, langka, dan terancam punah. Juga menjadi rumah bagi berbagai jenis satwa dan tumbuhan endemik, yang tak bisa ditemukan di belahan Bumi manapun.
8. Geopark Maros Pangkep, Sulawesi Selatan
Di Geopark Maros Pangkep bisa ditemukan karst. Karst merupakan daerah yang terdiri atas batuan kapur yang berpori sehingga air dipermukaan tanah selalu merembes dan mengalir ke dalam tanah.
Karst Maros Pangkep termasuk salah satu karst kelas dunia yang memiliki keindahan, keunikan, flora dan fauna, nilai-nilai ilmiah dan sosial budaya yang tinggi. Area ini merupakan kawasan karst terbesar ke-2 setelah China Selatan.
Karst Maros Pangkep punya ratusan gua yang pernah ditinggali manusia prasejarah. Budaya masa lalu tergambar melalui peninggalan lukisan prasejarah berusia 40 ribu tahun. Di dalamnya juga menjadi tempat hidup jutaan spesies kupu-kupu yang mendapatkan julukan “Kingdom of Butterfly”.
9. Geopark Merangin, Jambi
Menurut situs UNESCO, Geopark Merangin adalah rumah bagi fosil unik flora Jambi. Flora tersebut merupakan satu-satunya tumbuhan fosil yang terekspos dari jenisnya di dunia saat ini.
Nama ‘flora Jambi’ mengacu pada fosil tanaman yang ditemukan sebagai bagian dari formasi batuan yang berasal dari Permian Awal (berusia 296 juta tahun). Tumbuhan yang memfosil ini termasuk lumut, tumbuhan runjung primitif, dan pakis biji, yang bereproduksi melalui penyebaran biji, bukan melalui spora.
Kawasan tersebut telah dihuni sejak zaman prasejarah dan menjadi rumah bagi berbagai kelompok adat, antara lain suku Orang Batin Lamo dan marga Serampas.
10. Geopark Ijen, Jawa Timur
Ijen UNESCO Global Geopark menawarkan keajaiban alam dan terkenal dengan lanskap vulkaniknya, formasi geologi yang unik, dan warisan budaya.
Geopark Ijen meliputi Gunung Ijen, sebuah stratovolcano dengan danau kawah berwarna biru kehijauan yang dikenal sebagai Kawah Ijen, yang merupakan danau paling asam di dunia, serta Cagar Biosfer Belambangan, yang ditetapkan oleh UNESCO pada 2016.
Berkat fenomena langka, belerang konsentrasi tinggi naik dari kawah aktif sebelum terbakar saat bertemu dengan atmosfer yang kaya oksigen. Saat gas dari kawah aktif terbakar, ia membentuk nyala api biru elektrik yang unik dan hanya terlihat pada malam hari. Airnya sendiri bersifat asam karena didaur ulang dengan merembes ke bawah permukaan vulkanik. Adm
Sumber : CNNIndonesia.com