SULTRABERITA.ID, KENDARI – Rilis kasus baru positif Covid-19 di Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu 1 Juli 2020 mencatat kenaikan signifikan selang transisi menuju New Nomal.
BACA JUGA :
- 7 Skill yang Wajib Orang Tua Ajarkan Kalau Mau Anak Sukses
- Bappeda Sultra Bahas Update Agenda Pembangunan Jembatan Muna – Buton
- Fungsi Kolam Retensi Jalan! Sedimen Lumpur, Pintu Air Tanggul Dicuri Perparah Banjir di Kendari
- Masa Jabatan Rektor UHO Diperpanjang, Ini Alasan Kementerian
- Pemuda Asal Sulawesi Tenggara Ciptakan Search Engine ‘Google’ Karya Anak Bangsa
Sebanyak 42 orang dinyatakan terpapar wabah corona berdasarkan hasil uji swab tenggorok. Praktis total konfirmasi positif Covid-19 di Sultra menjadi 405 orang.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Sultra, dr La Ode Rabiul Awal menyatakan 42 kasus baru Corona di Sultra seluruhnya berasal dari Kabupaten Kolaka Utara (Kolut).
Mirisnya, mereka yang terpapar wabah ini rerata merupakan tenaga medis. Transmisi virus Covid-19, kata Dokter Wayong sapaan akrab, menyebar di lingkungan rumah sakit.
Berdasarkan tracing, penyebaran wabah berbahaya ini bermula dari seorang pekerja tambang yang divonis positif Covid-19 pada beberapa waktu lalu.
Pasien yang sempat mengalami gawat hingga terpaksa dilarikan ke RSUD Bahteramas kemudian menulari dua orang warga Kolut lain. Dari sinilah, kasus Corona di kabupaten Kolaka meledak, bertambah sebanyak 42 pasien.
“Kasus positif Kolut dari satu orang bekerja di bidang pertambangan. 42 kasus positif ini hasil telusur kontak erat pasien ke- 3. Ini menunjukkan adanya penyebaran di rumah sakit, karena ini sebagian besar tenaga kesehatan,” jelas Dokter Wayong.
Sementara itu, hari ini hanya ada satu pasien yang berhasil pulih dari Covid-19, sehingga akumulasi pasien sembuh menjadi 235 orang.
“Pasien meninggal tetap 6 orang. 164 pasien masih dirawat,” jelasnya lagi.
Melihat fakta penyebaran wabah yang terbilang tinggi di era New Nomal, Dokter Wayong mengingatkan warga agar tetap melakukan upaya proteksi diri.
“Jaga jarak, pakai masker dan sering-sering cuci tangan. Tetap siaga, harus terus lakukan edukasi yang masif,” pesan dokter spesialis Digesif RSUD Bahteramas itu. Adm