SULTRABERITA.ID, KENDARI – Direktur Pengembangan Destinasi Regional (PDR) II Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, DR Wawan Darmawan terpukau melihat keindahan wisata Pulau Bokori dan wisata religi Masjid Al Alam di Provinsi Sultra.
BACA JUGA:
- Awal Tahun 2025, Jumlah Investor Pasar Modal Lampaui 15 Juta
- Perhiasan Penumpang Lion Air Rute Makassar-Kendari yang Hilang di Bagasi Akhirnya Ditemukan
- Lion Air Angkat Suara Terkait Kasus Pencurian Emas di Bagasi Penumpang Tujuan Kendari
- Tim Asistensi ASR-Ir Hugua: Program 100 Hari Kerja Fokus ke Janji Kampanye Realistis & Urgen
- Coretax Eror Terus, Urus Pajak Masih Pakai Sistem Lama
Kedatangan perwakilan Kemenpar RI difasilitasi oleh Dispar Sultra ini semula hanyalah dalam rangka rapat bersama seluruh dinas pariwisata se-Sultra. Tujuannya mendata kembali spot pariwisata unggulan guna implementasi rencana aksi branding destinasi top Bumi Anoa oleh Kemenpar RI.
Namun usai rapat bersama, DR Wawan menyempatkan mengunjungi Pulau Bokori, Jumat 13 Maret 2020. Di sana, ia berkeliling menyaksikan pasir putih dan menikmati keindahan panorama pesisir pulau wisata tersebut.
Ia mengaku takjub. Kata dia, Pulau Bokori sejatinya tak kalah dengan wisata pesisir pantai di luar negeri jika dipoles dan dikelola secara profesional oleh pemerintah daerah.
Atraksi dan Amenitas
Kata dia, pemerintah hanya perlu menambah ragam atraksi, melengkapi amenitas seperti area kuliner, fasilitas umum serta wahana lain sehingga membuat wisatawan tertarik, nyaman dan betah berlama-lama menikmati liburan di pulau eksotis tersebut.
Meninjau langsung Resto Motaha yang terletak di bibir Pantai Bokori, Wawan mengaku cukup prihatin lantaran area kuliner itu dibiarkan lapuk termakan usia.
Padahal letak bangunan yang persis berhadapan dengan laut bebas menjadikan restoran ini unik dan menarik sebagai spot spesial untuk berwisata kuliner sembari menikmati sunset.
Spot kuliner Baru Bantuan Kemenparekraf
Perwakilan Kemenpar RI itu turut melihat progres pembangunan spot kuliner baru di Pulau Bokori yang disuport oleh pemerintah pusat.
“Ini sudah sangat bagus dan artistik. Tinggal bagaimana agar sampah dikurangi. Kebersihannya lebih dijaga. Tidak terlihat kumuh. Mesti ada atraksi budaya atau daerah yang kontinu digelar sehingga menarik wisatawan,” ujar Wawan memberi masukan pada Kepala Dinas Pariwisata Sultra, DR I Gede Panca.
Guna mempromosikan Pulau Bokori, Wawan menyatakan dalam waktu dekat tim kementrian pusat akan menunjuk pukau eksotis Sultra sebagai pusat kegiatan rakor Kemenpar RI.
“Rapat tentang promosi destinasi pariwisata memang baiknya di spot wisata itu sendiri agar ada interaksi langsung dan kita bisa menyimpulkan poin atau langkah tempat yang diambil sesuai dengan kondisi riil spot wisata. Tidak melulu di Hotel. Membahas wisata ya semestinya di lokasi wisata,” papar Wawan.
Destinasi Kelas Dunia
Bertandang ke Masjid Al Alam, Wawan yang menyempatkan shalat di masjid terapung itu menyampaikan beberapa masukan.
Cukup banyak mengunjungi wisata religi masjid di Indonesia, desain Masjid Al Alam menurut Wawan sangat spektakuler dan unik.
“Luar biasa bagus. Bisa dibranding jadi destinasi baru kelas dunia. Tinggal yang ditambah adalah desain artistik penunjang wisata religi ini. Buat koridor, spot foto selfie, ada area kuliner, wisata perahu,” urainya.
Khusus Pantai Toronipa yang kini menjadi fokus garapan Pemprov Sultra, Wawan mengurai pentingnya keberadaan fasilitas dan infrastruktur pariwisata. Termasuk membangun desain master plan yang matang sehingga pesisir pantai itu terealisasi sebagai ikon wisata primadona kelas dunia.
“Yang utama tolak ukur pariwisata adalah amenitas, atraksi dan aksesibilitas. Tiga unsur ini mesti dipenuhi agar kawasan wisata bisa menarik banyak pengunjung dan mendatangkan income bagi daerah,” papar Wawan. Adm