LAJUR.CO, KENDARI – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sulawesi Tenggara (Sultra), Ir Ansar, mengusulkan agar dua pasang anoa yang hendak dilepasliarkan saat momem HPN dipasangi alat khusus Mikrochips. Hal ini dimaksudkan memudahkan sistem kontrol satwa endemik Sulawesi selama berada di alam liar.
Menurut Ansar, adanya mikrochips di tubuh dua satwa langka itu juga dimaksudkan agar keberadaan anoa tersebut tetap bisa terpantau dengan baik. Selain sebagai identitas, pemasangan alat deteksi itu akan meminimalisir kemungkinan aksi perburuan liar anoa.
“Kalau bisa dipasangi chips sebelum dilepasliarkan. Jadi bisa tetap terkontrol dengan baik oleh baik. Baik itu kondisi kesehatan termasuk keselamatan anoa,” singkat Ansar saat turut mendampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya di kawasan Balai Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (TNRAW), Jumat (4/2/2022).
Pemasangan microchip pada hewan, kata Ansar sudah sangat familiar. Chips ini biasanya ditanam pada bagian tertentu hewan sebagai pendataan identitas hewan dan mengontrol status kesehatan/keselamatan satwa secara jarak jauh.
Sebagaimana diketahui, pada momen Hari Pers Nasional (HPN) di Kota Kendari Sultra, Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan melakukan pelepasliaran satwa anoa yang berada di kawasan TNRAW.
Dua anoa uang yang akan dilepas ke habitatnya di alam dinamai Deandra dan Sabtu. Keduanya adalah jenis anoa dataran rendah dengan nama latin Bubalus depressicornis.
Anoa betina bernama Deandra merupakan sumbangan penyerahan dari Anoa Breeding Center Manado. Sebaliknya, anoa jantan bernama Sabtu adalah penyerahan dari masyarakat Kolaka melalui BKSDA Sultra. Adm