BERITA TERKINIKESEHATANNASIONAL

Gaduh Nikah Muda di Medsos, Dokter Wanti-wanti Risiko Stunting Tinggi

×

Gaduh Nikah Muda di Medsos, Dokter Wanti-wanti Risiko Stunting Tinggi

Sebarkan artikel ini
MENIKAH, PERNIKAHAN
Ilustrasi. Foto : Ist

LAJUR.CO, JAKARTA – Pernikahan di usia muda ramai menjadi perbincangan hangat warganet, setelah muncul kabar pernikahan Gus Zizan dan Kamila Asy Syifa pada 4 Oktober 2024 lalu.

Banyak warganet yang menyoroti usia Kamila masih terlalu muda, yakni 17 tahun. Pasalnya, ada sejumlah risiko yang bisa terjadi saat menikah di usia muda.

Spesialis obstetri dan ginekologi dr Thomas Chayadi, SpOG, menekankan belum matangnya usia wanita saat hamil, dapat memicu konsekuensi tertentu tidak hanya pada ibu, melainkan juga calon anak.

“Untuk anaknya, bisa saja kalau misalnya asupan gizi ibunya kurang baik, mungkin nanti pertumbuhan janinnya jadi terganggu atau terhambat,” kata dr Thomas saat dihubungi detikcom, Senin (7/10/2024).

Baca Juga :  Kalla Campus Talks Roadshow Perdana di Kendari, Gaet Mahasiswa UHO Kontribusi Nyata ke Lingkungan

Wanita yang menikah di usia terlalu muda, seringnya belum siap secara fisik dan psikis untuk menjadi ibu. dr Thomas menyoroti kemungkinan ibunya bisa mengalami depresi atau baby blues, sehingga anak tidak bisa diurus dengan baik.

Dampak pada anak dari pernikahan di usia yang terlalu muda juga disinggung oleh spesialis obstetri dan ginekologi dr Fedrik Monte Kristo, SpOG. Menurutnya, banyak sekali risiko yang bisa terjadi pada anak, salah satunya bayi lahir kecil.

Baca Juga :  Sekda Asrun Lio Wakili Pj Gubernur Sultra Hadiri Upacara Peringatan HUT ke-79 TNI

dr Fedrik menegaskan kondisi bayi yang lahir kecil bisa terjadi karea kurangnya kesiapan dan pengetahuan dari sang ibu. Menurutnya ini adalah salah satu faktor risiko terjadinya stunting pada anak.

“Risiko bayi kecil ini bisa disebabkan oleh kurangnya gizi dan vitamin yang kurang. Kondisi ini akan berpotensi terhadap persalinan prematur. Nantinya, bayinya akan mengalami stunting,” jelas dr Fedrik.

Selain stunting, dr Fedrik juga menyoroti kemungkinan bayi lahir prematur, terjadinya kecacatan, hingga keguguran. Hal ini karena kurangnya vitamin dan gizi yang dikonsumsi sang ibu semasa hamil.

Baca Juga :  Sosialisasi MediaMIND 2024, Ajak Jurnalis dan Mahasiswa Menulis tentang Tambang untuk Masa Depan

Bahkan, kondisi ini bisa berdampak fatal bagi sang ibu. Jika terjadi kehamilan selanjutnya, kata dr Fedrik, ibu bisa berpotensi mengalami perdarahan.

“Bahkan pada kehamilan yang lebih lanjut, pada wanita-wanita yang masih muda punya potensi terjadinya perdarahan, saat kehamilan maupun pasca kelahirannya,” tutur dia.

“Itu biasanya karena efek anemia yang terjadi pada wanita muda,” sambungnya. Adm

Sumber : Detik.com

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x