LAJUR.CO, KENDARI – Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra), mengalami serangkaian gempa bumi sejak 24 Januari 2025. Berdasarkan data terbaru dari Stasiun Geofisika Kelas IV Kendari, hingga 3 Februari 2025 pukul 21.00 WITA, telah tercatat sebanyak 307 kali gempa, dimana 40 gempa guncangannyq dirasakan oleh masyarakat.
Dari grafik frekuensi harian yang dirilis BMKG, jumlah gempa tertinggi terjadi pada hari keenam setelah gempa utama, yakni sebanyak 98 kali dalam sehari. Rentetan gempa tersebut memiliki magnitudo bervariasi, mulai dari yang terkecil 1,2 hingga yang terbesar mencapai 5,1.
Kepala Stasiun Geofisika Kelas IV Kendari, Rudin, menjelaskan gempa-gempa tersebut dipicu oleh pergerakan Sesar Kolaka yang membentang dari Teluk Bone hingga ke wilayah Kolaka dan Konawe Selatan.
“Rangkaian kejadian gempa di Kolaka Timur merupakan akibat dari aktivitas Sesar Aktif Zona Sesar Kolaka,” ucap Rudin, Kamis (30/01/2025).
Ia mengatakan gempa susulan masih terus terjadi, namun dengan skala kekuatan yang lebih kecil dibandingkan gempa utama.
BMKG Kendari terus memantau perkembangan aktivitas seismik di wilayah ini dan mengimbau masyarakat untuk mengakses informasi resmi melalui kanal BMKG, seperti Instagram @stageofkendari dan Facebook Stasiun Geofisika Kendari.
Selain itu, BMKG kembali menyatakan hingga saat ini tidak ada teknologi yang mampu memprediksi gempa secara akurat.
“Jika ada informasi yang menyebutkan waktu pasti terjadinya gempa, dapat dipastikan itu tidak benar dan tidak bersumber dari BMKG,” tutur Rudin.
Laporan : Ika Astuti