LAJUR.CO, KENDARI – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) berhasil menjaga stabilitas angka inflasi pasca Idulfitri 1445H. Merujuk data resmi dirilis BPS, Kamis (2/5/2024), inflasi Sultra secara year on year (YoY) terpantau stabil pada angka 2,93 persen dengan IHK sebesar 106,78.
Data inflasi Sultra berada dibawah tren angka inflasi nasional yakni sebesar 3,00%. Merunut data inflasi periode April 2024, Provinsi Sultra yang digawangi Andap Budhi Revianto bertengger pada urutan ke-13 provinsi dengan angka inflasi terendah se-Indonesia.
Posisi Sultra diapit Provinsi DI Yogyakarta dan Maluku Utara yang sama mencetak inflasi rendah pasca momen Lebaran 2024.
“Alhamdulillah inflasi kita relatif stabil di bawah angka inflasi nasional, jika diurutkan dari tingkat inflasi terendah maka Provinsi Sultra pada peringkat ke-13 dari 38 Provinsi. Inflasi tertinggi tercatat di Provinsi Gorontalo sebesar 4,65%,” ujar Pj Gubernur.
Selanjutnya, untuk empat kabupaten/Kota yang dihitung angka inflasinya, Kota Baubau menjadi yang tertinggi dan Kabupaten Kolaka menjadi yang terendah.
“Kota Baubau angka inflasinya yakni sebesar 3,21%, selanjutnya Kota Kendari 3,09%, Kabupaten Konawe 2,58%, dan yang terendah Kabupaten Kolaka sebesar 2,45%,” kata Andap.
Terdapat beberapa komoditas penyumbang inflasi di Sultra yakni beras sebesar 0,90%, sigaret kretek mesin 0,42%, angkatan udara 0,24%, dan emas perhiasan sebesar 0,15%.
“Adapun komoditas peredam laju inflasi di tempat kita Sultra yakni ikan layang dengan andil deflasi sebesar 0,12%, ikan bandeng/bolu 0,08%, dan ikan kembung dengan andil sebesar 0,07%,” ungkapnya.
Linier dengan inflasi year on year, inflasi bulanan (MoM) Sultra juga stabil pada angka sebesar 0,47%. Berdasarkan historis perkembangan harga selama Idul Fitri dalam 4 (empat) tahun terakhir, Sultra selalu alami inflasi MoM.
Kondisi inflasi yang terkendali ini menempatkan Sultra pada posisi ke-26 apabila dilihat dari peringkat inflasi tertinggi. Namun apabila dilihat dari peringkat inflasi terendah, Sultra berada pada peringkat 13 dari 38 Provinsi yang dinilai inflasinya secara nasional.
Sementara itu, Andap mengaku bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah bekerjasama dan berperan aktif dalam pengendalian inflasi di Sultra.
“Saya apresiasi dan ucapkan terima kasih kepada TPID Provinsi Sultra dan para pihak yang telah berkontribusi menjaga stabilitas inflasi di Sultra selama perayaan Idul Fitri 1445 H,” ujar Andap.
Sekjen Kemenkumham RI itu juga menginstruksikan TPID Provinsi Sultra serta bupati/wali kota dan kepala perangkat daerah untuk melakukan langkah-langkah intervensi dalam menjaga stabilitas harga di Sultra.
“TPID, serta bupati/wali kota dan para kepala perangkat daerah, meski angka inflasi kita masih dalam rentang kendali 1,5% hingga 3,5 %, saya perlu tegaskan akan pentingnya langkah-langkah intervensi, tetap waspada dan laksanakan langkah-langkah antisipatif guna menjaga stabilitas harga di Sultra,” pungkas Andap.
“Selamat berjuang yang optimal untuk melayani masyarakat, semoga Sultra semakin baik dari waktu ke waktu,” tutup Andap. Adm