ADVETORIALBERITA TERKINIHEADLINEInnovation

Inovatif! Beton Dari Limbah Batubara Jadi Media Transplantasi Karang, Dipamerkan DLH Pada HUT Sultra 

×

Inovatif! Beton Dari Limbah Batubara Jadi Media Transplantasi Karang, Dipamerkan DLH Pada HUT Sultra 

Sebarkan artikel ini

LAJUR.CO, KENDARI – Berbeda dari tahun sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sultra memamerkan produk bata dari hasil daur ulang limbah pabrik PT DSSP Power Kendari. Uniknya bata daur ulang tersebut didesain menjadi media transplantasi yang digunakan untuk program rehabilitasi terumbu karang.

Selama pameran berlangsung, dinas yang digawangi Dr Andi Makkawaru tersebut memajang media transplantasi karang dari bahan baku fly ash yang sudah berbentuk beton persegi lengkap dengan sampel terumbu karang ditancap pada beton daur ulang.

Kepala DLH Sultra Dr Andi Makkawaru melalui Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 La Oba mengatakan program transplantasi terumbu karang menggunakan media beton daur ulang limbah sisa pembakaran batu bara baru kali pertama dilakukan pada tahun 2022.

Persisnya pada Maret 2022, DLH Sultra menggandeng PT DSSP Power Kendari yang mendaur ulang ilmbahnya menjadi beton media transplantasi melakukan uji coba perdana di Desa Tanjung Tiram dan Desa Wawatu, Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan. PT DSSP Power diketahui melakukan pendekatan Reduce-Reuse-Recycle (3R) dalam pengelolaan limbah abu sisa pembakaran batu bara.

Baca Juga :  Miris! Bocah Ingusan di Konsel Terlibat Kasus Pemerkosaan, Korbannya Masih SD

Uji coba pertama memakai metode artificial coral reef/fish apartment atau terumbu karang buatan dimana bahan bakunya merupakan dari campuran limbah abu batu bara dengan beton kemudian dimix menjadi beton persegi.

Artificial coral reef atau terumbu karang buatan tersebut kemudian diturunkan kedasar perairan sehingga berfungsi layaknya habitat ikan.

“Kemudian dilakukan tahap monitoring setiap tiga bulan dan enam bulan. Selain itu, PT DSSP Power Kendari juga melakukan transplantasi menggunakan artificial coral reef/fish apartment,” jelas La Oba, Jumat (12/5/2023).

Kedepan, Kepala DLH Sultra telah memprogramkan penggunaan media transplantasi karang dari limbah daur ulang PT DSSP Power untuk merehabilitasi ekosistem terumbu karang di sejumlah daerah pesisir di Sultra. Artificial coral reef, kata La Oba dapat menjadi solusi pemulihan kembali ekosistem terumbu karang yang ramah lingkungan karena memanfaatkan limbah buangan pabrik.

Selain menjadi artificial coral reef, abu batu bara yang diubah menjadi produk bata dan paving blok juga dipajang DLH Sultra selama event pameran.

Baca Juga :  Gubernur Ali Mazi Kick Off Program Gernas BBI/BBWI di Koltim Besok, Dihadiri Sandiaga Uno via Streaming

Bata dan Paving Blok Ramah Lingkungan dari Slag

Kata La Oba, ada banyak ragam produk bata yang juga diolah dari limbah B3. Diantaranya adalah batako dari bahan limbah slag. Jika selama ini slag yang banyak dihasilkan oleh perusahaan tambang nikel berakhir menjadi limbah tak bermanfaat, kini diinovasi menjadi produk batako.

Slag sendiri adalah material sisa hasil proses pyrometallurgy pemisahan logam dari bijihnya dalam proses pengolahan feronikel.

Limbah slag banyak diolah kembali menjadi road base, yard base, dan bahan-bahan konstruksi beton, termasuk jenis batako dan paving block.

“Dalam pameran ini DLH mengedukasi perusahaan termasuk masyarakat bagaimana berinovasi mengolah limbahnya menjadi produk yang bermanfaat kembali, lebih ramah lingkungan. Kita juga memperlihatkan kedengkian masyarakat inilah produk-produk inovasi dari limbah,” jelasnya.

Ia berharap lewat ajang pameran, perusahaan tergerak terus melakukan inovasi mengolah limbah yang dihasilkan menjadi produk yang bermanfaat, tidak mencemari lingkungan.

Baca Juga :  Empat Anak Belia di Anduonohu Kendari Jadi Korban Pencabulan Pria Berkepala Lima, Polisi Ungkap Kronologinya

Kampanye Daur Ulang Sampah

Produk dari inovasi daur ulang limbah plastik juga banyak dipamerkan DLH Sultra selama pameran berlangsung. Beberapa diantaranya adalah furniture dari bahan ecobrick, tas belanja hingga topi yang semuanya berasal dari limbah plastik.

Ketua DWP DLH Sultra Deti Helinda SE mengambil peran ikut menggaungkan kampanye program daur ulang sampah plastik menjadi produk harian rumah tangga.

“Ada banyak kreasi dari plastik yang dibuat dari hasil daur ulang, topi, tas dan meja kursi ini dari plastik. Khusus untuk ecobrick, anak-anak bisa diedukasi membuat ecobrick untuk bahan meja dan kursi,” jelasnya.

Khususnya di kalangan generasi muda, lanjut Herlinda, program edukasi pemanfaatan sampah plastik sangat tepat dilakukan sejak dini.

“Anak-anak jadi terbiasa. Selama ini sampah plastiknya dibuang begitu saja, setelah dilatih dan melihat contoh mau melakukan program daur ulang seperti ecobrick,” ulas Deti Herlinda. Adm








0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x