LAJUR.CO, KENDARI – Perjalanan umrah menyisakan cerita tak mengesankan bagi puluhan jemaah yang menggunakan jasa salah satu travel di Kota Kendari. Influencer sekaligus MC yang akrab disapa Inal Tora membagikan kondisi memprihatinkan yang mereka alami saat hendak pulang ke Indonesia.
Kisahnya bersama puluhan jemaah umrah itu dibagikan Inal Tora melalui laman instagram story pribadinya. Inal bercerita kalau dirinya bersama teman-teman jemaah ditelantarkan pihak travel yang memberangkatkan mereka ke tanah suci, yakni smarthajj.id.
Seyogyanya mereka kembali menginjakkan kaki di Kota Kendari pada Sabtu (2/2/2025). Namun mereka harus transit di Filipina, Malaysia, sebelum tiba di bandara Soekarno Hatta, Jakarta. Diduga karena kelalaian pihak travel, mereka juga harus pontang panting berurusan dengan petugas imigrasi di bandara internasional Naia, Manila, Filipina.
Beruntung, saat mengalami kesusahan di bandara, pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Filipina datang memberikan sejumlah bantuan. Mulai dari upaya lobi dengan pihak imigrasi setempat hingga fasilitas konsumsi kepada puluhan jemaah dari Sulawesi Tenggara (Sultra) ini.
“Imigrasi belum mau melepas teman-teman saya karena persoalan administrasi yang cukup ketat. Orang KBRI Filipina saat ini sangat luar biasa membantu teman-teman saya,” ujar Inal Tora.
Brand ambassador Asia Baru Cake Bakery itu juga berbagi kisah jika dirinya harus turun tangan berhadapan langsung dengan para petugas imigrasi. Saat para jemaah satu rombongannya tertahan di ruang imigrasi, Inal rela begadang untuk bertugas menjaga koper.
Berbeda dengan rekan di rombongannya, Inal Tora menjadi satu-satunya jemaah yang lolos secara administrasi karena memiliki pasport sendiri. Namun, ia juga sempat menjadi korban penipuan dan menerima tiket pesawat dengan kode booking palsu.
Perjalanan yang ditempuh selama berjam-jam dari Jeddah ke Manila membuat mereka cukup kelelahan. Salah satu jemaah pria pun dinyatakan meninggal dunia saat masih berada dalam penerbangan menuju Malaysia.
Di tengah banyaknya permasalahan yang dialami itu, mereka hanya berharap dapat segera pulang ke kampung halaman. Setidaknya, hal serupa tidak akan dialami oleh orang lain saat melakukan perjalanan jauh atau ibadah umrah.
“Kami masih tunggu iktikad baiknya. Pulangkan saya dan teman-teman ke Kendari. Semoga kami saja yang alami, nda perlu dihujat,” harapnya sambil menunjukkan akun resmi jasa travel dimaksud. Red