SULTRABERITA.ID, KENDARI – Kabar duka kembali disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Covid 19 Sultra, dr La Ode Rabiul Awal. Seorang bayi berstatus PDP (Pasien Dalam Pengawasan) supect Corona dinyatakan meninggal dunia, Jumat 10 April 2020.
BACA JUGA :
- Bocoran Komposisi Kabinet Prabowo Jelang Pelantikan
- Warga Dimangsa Buaya di Sungai Lasolo Ditemukan, Jasad Tak Lagi Utuh
- Tim SAR Sisir Sungai Lasolo, Cari Warga yang Diterkam Buaya Saat Pasang Pukat
- Tanding di PON Aceh-Sumut 2024, Pelatih Kempo Kritik Kebijakan Anggaran ke KONI & Pemprov Sultra
- Kendaraan yang Tak Berhak Isi BBM Subsidi Sudah Divalidasi Korlantas
Hal itu disampaikan Rabiul Awal tak lama setelah mengonfirmasi pasien dewasa positif Corona meninggal dunia di ruang isolasi Bahteramas, Sabtu 11 April 2020.
Informasi ini dibeber menyusul beredarnya gambar peti jenazah kecil dievakuasi dari RS Bahteramas dan dimakamkan dengan protokol layaknya pasien Covid-19.
“Ada 2 yang meninggal,” ujarnya.
“Pertama bayi, 10 atau 11 bulan status PDP, meninggal sekitar jam 20.30 WITA. Kedua Dewasa, 35 th, terkonfirmasi (+), meninggal sekitar jam 02.00 Sabtu (11 April, red),” sambung Dokter Wayong sapaan akrab.
Praktis kini total dua pasien Corona RSUD Bahteramas meninggal dunia. Dimana satu pasien dewasa terkonfirmasi positif terpapar Corona. Sementara satu bayi meninggal berstatus PDP Covid-19 pada Jumat kemarin.
Sebelumnya, Tim Satgas mengabarkan wafatnya pasien positif Covid 19, Sabtu 11 April 2020, jam 02.00 wita di RSUD Bahteramas. Pasien terkonfirmasi positif dilaporkan berjenis kelamin laki – laki berumur 35 tahun dengan beralamat Kota Kendari.
“Hari Senin 6 April 2020 Tim Labkesda Dinkes Prov Sultra mengambil Swab pasien di RS. Santaana. Hari Selasa 7 april 2020 Swab pasien dikirim ke Lab. Makassar,” ujar Dokter Wayong dalam rilis resmi disampaikan Sabtu 11 April 2020.
“Hari jumat 10 April 2020, sekitar jam 13.00 Wita, pasien masuk RSUD Bahteramas (rujukan dari RS. Santa Ana). Lanjut sekitar jam 17.15 Wita pasien dimasukan ke ruang IGD Isolasi Covid, karena telah positif Covid berdasarkan hasil Swab pasien dari Laboratorium Makassar,” urai Ketua IDI Sultra itu.
Pasien Corona meninggal di Sultra merupakan rujukan pasien RS Santa Ana dengan riwayat medis tiga minggu sekali cuci darah (hemodialis). Berikut tambahan penyakit baru yaitu batuk, influenza, dan sesak nafas.
Pemulasaran dan penguburan jenazah pasien Corona dilakukan berdasarkan Protokol Kesehatan Jenazah Covid-19.
Demikian juga dengan bayi malang. Meski berstatus PDP, proses pemakaman mengikuti tata laksana pasien positif Covid-19.
“Yang bayi sudah selesai, yang dewasa sedang disiapkan,” singkat Dokter Wayong.
Di hari yang sama dirilis Sultraberita.id, satu pasien positif Corona dinyatakan meninggal dunia. Kabar ini mengacu laporan harian resmi disampaikan Gugus Tugas Covid 19, Sabtu 11 April 2020 yang di-update pukul 09.00 WITA.
Selain mengabarkan informasi satu pasien positif Corona meninggal dunia, Gugus Tugas Covid 19 juga melaporkan tambahan dua kasus corona baru di Sultra.
Tambahan dua pasien terkonfirmasi terjangkit Covid-19 masuk dalam tabulasi data Kota Kendari.
Praktis total positif Corona di Sultra kini berjumlah 16 kasus denagn rincian Kota Kendari : 13 orang, 1 kasus diantaranya dinyatakan meninggal dunia, Konawe : 3 orang dan satu pasien asal Kota Kendari dinyatakan positif Corona dinyatakan telah sembuh.
Jumlah PDP (Pasien Dalam Pengawasan) mencapai 18 orang dengan rincian Kabupaten Konawe 2 PDP ; Kabupaten Muna 6 PDP ; Kota Kendari 7 PDP ; Konawe Selatan 2 PDP ; Bombana 1 PDP.
Berikut jumlah ODP (Orang dalam Pemantauan) sebanyak 427 orang dan OTG (Orang Tanpa Gejala) sebanyak 78 orang. Adm