BERITA TERKINIHEADLINE

Kapolresta Kendari Dituntut Usut Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa Saat Demonstrasi di Mapolda Sultra

×

Kapolresta Kendari Dituntut Usut Pelaku Pengeroyokan Mahasiswa Saat Demonstrasi di Mapolda Sultra

Sebarkan artikel ini
[24/6 14.06] +62 853-9437-3780: Ketgam : KBM FH UMK mengecam tindakan represif oknum polisi kepada salah satu mahasiswa FH UMK saat aksi demonstrasi beberapa waktu lalu.

LAJUR.CO, KENDARI – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Kendari (KBM FH UMK) menuntut Kapolresta Kendari Kombes Pol Eka Faturrahman mengusut polisi diduga pelaku tindakan represif kepada mahasiswa UMK saat aksi demonstrasi, Kamis (15/6). Massa yang tergabung dalam KBM FH UMK ini berdemonstrasi di Mapolresta Kendari dilanjutkan ke Mapolda Sultra, Jumat (23/6/2023).

Mereka meminta agar pihak kepolisian bertanggung jawab terhadap korban pengeroyokan yang terjadi saat demonstrasi berlangsung. Korban bernama Muhammad Syarifuddin diketahui belum dapat masuk kampus mengikuti perkuliahan seperti biasanya akibat mengalami luka pada bagian bibir.

Baca Juga :  Heboh Penemuan Sosok Lelaki Tewas di Atas Sepeda Motor di Ranomeeto Konsel

“Korban sampai hari ini belum bisa masuk kuliah dan belum bisa beraktifitas seperti biasa akibat kesakitan dikeroyok oknum kepolisian serta luka bibir masih belum sembuh,” kata Ketua BEM FH UMK, Adam.

Saat di Mapolda Sultra, massa aksi hanya ditemui Kaur Pengaduan dan Pelayanan Propam Polda Sultra, Iptu Darul Aksa. Tuntutan akan ditindaklanjuti usai dilaporkan kepada petinggi di institusi tersebut. Adam menganggap Kombes Eka tidak dapat mengarahkan anggotanya ketika melakukan pengamanan dalam aksi demonstrasi untuk bersikap tetap humanis dan melaksanakan tugas sesuai slogan Presisi.

Baca Juga :  Ini Kronologi Anggota Polisi Polda Sultra yang Ditikam OTK

Syarifudin mengaku babak belur dihajar oknum polisi saat demonstrasi di Mapolda Sultra. Syarifuddin bercerita jika ia bukan bagian dari massa aksi unjuk rasa dimaksud.

Saat itu, mahasiswa semester 4 ini hendak pergi ke rumah rekannya di daerah Nanga-Nanga, Anduonohu. Karena melihat kondisi di sekitar terganggu oleh gas air mata, ia bersembunyi di sebuah warung dekat Mapolda Sultra. Saat itulah dirinya didapati oknum polisi. Ia dibogem pada bagian bibir hingga pecah dan berlumuran darah.

Baca Juga :  Pelaku dan Korban Kekerasan Mahasiswa Teknik Sipil UHO Sepakat Berdamai

Korban awalnya hanya menghindari gas mata dan ingin segera keluar dari lokasi unjuk rasa. Namun karena ia dianggap sebagai bagian massa aksi, maka ia pun mendapat tindakan represif dari aparat keamanan. Red

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x