LAJUR.CO, KENDARI – Semangat kebersamaan dan keharmonisan terasa mengalun indah dalam Lomba Paduan Suara Dewasa Wanita Katolik yang digelar oleh Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Daerah (LP3KD) Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu (15/12/2024).
Mewakili Penjabat Gubernur Sultra, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Provinsi Sultra Iwan Susanto, hadir memberikan sambutan dan dukungan penuh terhadap kegiatan tersebut. Dalam pidatonya, Iwan menegaskan, lomba yang digelar tidak hanya sebagai ajang kompetisi, tetapi juga simbol persaudaraan dan penghargaan terhadap seni budaya.
“Lomba ini adalah wadah untuk memupuk rasa persaudaraan, memperkuat kebersamaan, dan melestarikan budaya bermusik yang sarat nilai spiritual dan seni. Ini juga menjadi langkah nyata dalam menjaga warisan budaya bangsa yang luhur,” ujarnya.
Acara Lomba Paduan Suara Dewasa Wanita Katolik dihadiri oleh berbagai tokoh pemuka agama Katolik diantaranya Pastor Vikaris Episkopal, Pembimbing Masyarakat Katolik Kementerian Agama Provinsi Sultra, serta para pastor, suster, dan frater se-Kevipan Sultra. Para peserta merupakan utusan kabupaten/kota di Sultra yang berlomba menampilkan keindahan harmoni vokal dalam balutan lagu-lagu rohani dan tradisional.
Dalam sambutannya, Iwan Susanto, menyoroti peran seni musik sebagai alat pemersatu masyarakat lintas budaya dan keyakinan.
“Melalui lantunan suara indah ini, kita menyampaikan pesan kebersamaan, keharmonisan, dan kedamaian. Setiap nada yang dihasilkan menjadi jembatan untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta dan satu sama lain,” ungkap Iwan.
Ia berharap agar perlombaan paduan suara rohani dapat menginspirasi generasi muda untuk terus melestarikan seni dan budaya serta aktif dalam pembangunan masyarakat yang lebih harmonis.
Ia menegaskan, Pemerintah Provinsi Sultra lewat Biro Kesra berkomitmen mendukung kegiatan seni dan budaya layaknya.l Lomba Paduan Suara Dewasa Wanita Katolik. Iwan mendorong LP3KD Sultra agar terus memperluas jangkauan kegiatan hingga ke tingkat nasional dan internasional.
“Kami ingin Sultra dikenal sebagai pusat pengembangan seni budaya unggul. Dengan kolaborasi antara seniman, akademisi, pemerintah, dan masyarakat, kita dapat menggali potensi daerah dan memperkenalkan kekayaan budaya Sultra ke dunia,” tambahnya.
Mengakhiri sambutannya, Iwan Susanto menekankan pentingnya menjaga sportivitas dan semangat selama perlombaan.
“Kemenangan bukanlah tujuan utama. Jadikan lomba ini sebagai ajang pembelajaran, kerja keras, dan dedikasi untuk menghasilkan yang terbaik,” pesannya.
Lomba yang berlangsung hingga sore hari tersebut berjalan sukses, menciptakan suasana penuh keakraban dan kekompakan. Diharapkan, kegiatan serupa dapat menjadi agenda rutin untuk memperkuat harmoni, persaudaraan, dan penghargaan terhadap seni budaya di Sultra. Adm