SULTRABERITA.ID, KENDARI – Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulawesi Tenggara (Sultra) di bawah nahkoda dr. La Ode Rabiul Awal Sp.B KBD resmi dikukuhkan, Sabtu 14 Desember 2019. Pengukuhan IDI Sultra periode 2019-2022 dipimpin Wakil Ketua Umum IDI Pusat, dr Moh Adib Khumaidi So.OTdan turut dihadiri PJ Sekda Sultra, La Ode Ahmad Pidana Balombo.
BACA JUGA :
- Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Salurkan Bantuan ke Lima Panti Asuhan
- DPR Resmi Sahkan RUU TNI Jadi Undang-undang
- PT Vale Indonesia Paparkan Update IGP Pomalaa di Sela Acara Bukber
- Indonesia vs Australia: Prediksi Skor, Line Up, dan Jadwal Tayang
- Siska Karina Imran Targetkan RPJMD Kota Kendari Rampung Juni 2025
Memimpin IDI Sultra, banyak hal disampaikan dr Rabiul Awal terkait profesi dokter. Salah satu yang menarik adalah harapan agar pemerintah memperbaiki sistem Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dijalankan oleh BPJS.
Kata dia, sistem JKN yang menoton mengedepankan ‘kalkulasi’ untung rugi sangat berbenturan dengan integritas profesi dokter. Hal ini kerap membuat dokter dilema ketika menangani pasien yang notabene adalah peserta BPJS.
“Saya pikir kita harus lakukan perbaikan menyeluruh terhadap JKN. Lima tahun saatnya pemerintah lakukan evaluasi. Banyak kekurangan. Banyak yang membuat kerjaan kita menjadi berbenturan dengan integritas profesi, standar teknologi, standar prosedur diagnostik,” ujar dr Rabiul usai pelantikan sebagai Ketua IDI Sultra.
Akibatnya, banyak stigma miring dialamatkan pada dokter selang mengemukanya berbagai kasus penelantaran pasien di rumah sakit. Dimana pasien tersebut sebagian besar merupakan peserta BPJS.
“Ada yang sampai sebut dokter mata duitan. Yang ada malahan banyak dokter yang jasanya tidak terbayarkan. Dokter yang baik itu ada jika ada dalam sistem yang baik. Makanya mesti ada perbaikan sistem JKN,” cetus dr Rabiul.
“Sistem JKN membuat pelayanan kesehatan makin ego dalam bekerja. Karena hitungan cuma kalkulatik saja,” lanjutnya.
Seruan perbaikan sistem JKN diharap Rabiul bisa dilaksanakan oleh pemerintah demi memberi layanan kesehatan prima bagi masyarakat.
Isu evaluasi sistem JKN agar dokter dapat bekerja lebih profesional juga akan dipaparkan dalam agenda Rakernas IDI yang diselenggarakan dalam waktu dekat.
IDI Sultra sendiri , oleh dr Rabiul menyatakan kesiapan menjadi tuan rumah Rakernas IDI. Ajang pertemuan tahunan dokter se-Indonesia diharapkan banyak memberi masukan bagi pemerintah dalam upaya perbaikan sistem layanan kesehatan di rumah sakit. Adm