LAJUR.CO, KENDARI – Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) mengelar diskusi kepemiluan dengan tema “Optimalisasi Pilihan Mahasiswa Dalam Mengawal Pemilu Serentak yang Bersih dan Demokratis” di Aula Fisip Universitas Halu Oleo, Kamis (16/11/2023).
Dalam diskusi kepemiluan ini, KIPP menghadirkan sejumlah narasumber. Diantaranya Koordinator Nasional Komunitas Pemilu Bersih Jeirry Sumampow, Ketua Bawaslu RI periode 2017-2022 Abhan, Ketua Indonesia Budget Center (IBC) Arif Nur Alam, Dekan Fisip UHO Prof Eka Suaib. Ketua KIPP Sultra/ Koordinator Komunitas Pemilu Bersih Sultra Muhammad Nasir turut mengawal forum tersebut hingga selesai.
Jumlah pemilih pemilu tahun 2024 sesuai data DPT sebanyak 204.807.222 orang. Jumlah ini terdiri atas laki-laki sebanyak 102.218.503 dan perempuan sebanyak 102.588.719 orang. Pemilih dengan usia 17 – 30 tahun ada 63.953.031 orang atau 31,23 %. Pemilih usia 31 – 40 tahun sebanyak 42.398.719 orang atau 20,70 %. Jumlah keseluruhan peserta pemilu ini sebanyak 52 %.
Mantan Ketua Bawaslu periode 2017 – 2022, Abhan mengatakan bahwa terdapat banyak tantangan dalam pemilu/pemilihan seperti politik uang, netralitas ASN, isu hoax/sara, mahar politik. Mahasiswa mempunyai peran dalam melakukan pencegahan agar potensi pelanggaran dalam kampanye bisa lebih aman.
“Banyak tantangan yang dihadapi masyarakat dalam pemilu 2024 ini, pertama soal politik uang, mahar politik, isu hoax, ujaran kebencian, kemudian penyalahgunaan kewenangan. Kemudian dinasti politik, netralitas ASN dan sumbangan donatur, ini adalah gambar tantangan potensi-potensi pelayanan yang tidak disadari. Tentu mahasiswa bisa mengambil peran untuk bisa melakukan pencegahan dalam hal ini,” tutur Abhan.
Selain itu, mahasiswa juga memiliki peran dalam penyelenggaraan pemilu yakni sebagai agen perubahan, agen pengawasan, kalangan intelektual yang memiliki idealisme, semangat dan komitmen yang tinggi dalam menyukseskan pemilu.
Laporan : Ika Astuti