BERITA TERKINIHEADLINE

Lika Liku Nasib Nakes di Muna, Dedikasi Sembilan Tahun Dibayar Dengan Penghapusan Database BKN

×

Lika Liku Nasib Nakes di Muna, Dedikasi Sembilan Tahun Dibayar Dengan Penghapusan Database BKN

Sebarkan artikel ini
Ebrina Kartika, salah satu nakes di Kabupaten Muna yang namanya terhapus di dalam database BKN.

LAJUR.CO, KENDARI – Seorang bidan di Kabupaten Muna, Ebrina Kartika HS berbagi cerita soal suka duka menjadi pelayan kesehatan masyarakat. Selama 9 tahun, Ebrina mengabdikan dirinya untuk menjadi tenaga kesehatan (nakes) di Puskesmas Wakobalu Agung.

Ebrina yang telah mengabdi bertahun-tahun ini mengatakan jika hal paling menyakitkan bagi dia adalah ketika mengetahui namanya terhapus dari database BKN. Database ini begitu penting bagi Ebrina dan kawan-kawannya sesama nakes.

Baca Juga :  Masuk Kategori Kerawanan Tinggi, Pjs Bupati Muna Imbau Warga Tak Terpancing Hoaks di Musim Politik

Ebrina Kartika menjadi bagian dari ratusan tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Muna yang namanya terhapus dari database Badan Kepegawaian Negara (BKN). Kini, Ebrina harus urung niat untuk turut serta mengikuti tahapan menjadi ASN tahun ini.

“Banyak suka dukanya, tapi yang paling parah itu adalah ketika data kami dihilangkan dengan sengaja. Belum bertarung tapi sudah dikasih mati duluan,” ujar Ebrina, Rabu (23/10/2024).

Belakangan diketahui ada 426 tenaga honorer Pemkab Muna yang rerata nakes dengan masa pengabdian mulai 5-20 tahun, namanya terhapus dari database BKN.

Baca Juga :  Pengumuman! BI Sebut Duit Rp 10 Ribu Ini Sudah Tak Berlaku

Selama menjalani masa pengabdiannya, alumni Akbid Konawe ini begitu sabar dan tekun. Meski tidak mendapatkan gaji yang sebanding dengan kerja kerasnya, ia tetap mengabdi di puskesmas tersebut.

“Dulu kami pernah digaji itu Rp750 ribu, turun ke Rp500 ribu, terus turun ke Rp350 ribu, turun ke Rp100 ribu sampai turun habis tanpa gaji,” bebernya.

Baca Juga :  BKN Buka Opsi Perpanjang Pendaftaran CPNS 2024 Gegara E-meterai Error

Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari, ibu tiga anak ini harus inisiatif mencari sumber pendapatan lain. Dirinya mengaku berjualan secara online agar memperoleh pundi-pundi rupiah.

“Pendapatan sehari-hari berjualan online. Rupa- rupa, kosmetik dan lain-lain,” ucapnya.

Dirinya berharap, kesejahteraan para nakes tidak lagi dikesampingkan. Pemerintah setempat dan organisasi yang menaungi para nakes dapat memberikan perhatian serius terhadap persoalan serupa. Red

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x