SULTRABERITA ID, KENDARI – Gugus Tugas Covid-19 Sultra mengumumkan tambahan 4 kasus baru positif Covid-19 pada update Sabtu 4 Juli 2020.
BACA JUGA :
- Gubernur ASR dan Kapolda Sultra Sambangi Empat Gereja Besar di Kendari Saat Misa Natal, Sisir Pos Pengamanan
- 5 Makanan Penurun Darah Tinggi Alami yang Mudah Didapat, Ini Daftarnya
- Hadirkan Hangat & Sukacita Natal, Indosat Berbagi Kasih bagi Anak-Anak Komunitas Rentan
- Kalla Toyota Kini Punya Kantor Cabang Baru di Kota Baubau
- Cara Efektif Mengajarkan Anak Mengelola Uang dengan Bijak
Empat kasus baru ini oleh Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Sultra, dr La Ode Rabiul Awal disebutkan berasal dari Kabupaten Kolaka Utara 1 orang dan Kota Kendari 3 orang.
Praktif akumulasi pasien Corona di Sultra kini menjadi 479 kasus.
Adapun tiga kasus baru dari Kota Kendari dilaporkan berasal dari lingkungan kampus universitas negeri di Kota Kendari.
Hal ini disampaikan Jubir Gugus Tugas Covid-19 Kota Kendari, dr Alghazali Amirullah.
Ketua IDI Kendari tersebut menyatakan tiga orang yang terpapar Corona berstatus mahasiswa dan dosen di Fakultas Kedokteran universitas tersebut.
Cluster Belum Jelas

Mengenai cluster penyebaran, Gugus Tugas Kota Kendari belum bisa menyimpulkan. Pasalnya transmisi virus di kota yang digawangi Sulkarnain kini menyebar secara sporadis.
Yang pasti, sambung Alghazali, sebelum dinyatakan positif terpapar Covid-19, ketiga pasien memiliki riwayat kontak erat atau sempat saling berinteraksi.
“Kalau cluster hampir semua dikatakan cluster lokal. Muncul sporadis. Sudah susah. Ada yang bilang dari Raha dari Baubau. Tiga kasus dari universitas negeri di Kendari. Ada kontak langsung,” jelas Ghazali panjang lebar.
Informasi dihimpun Sultraberita.id, kampus asal dosen dan mahasiswa tak lain adalah Universitas Haluoleo Kendari.
Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Kendari pun dikabarkan sudah bergerak melakukan tracing guna memutus mata rantai penyebaran Corona.
“Sudah akan dilakukan tracing. Siapa yang bersentuhan apakah keluarga, apakah orang yang terdekat. Ketiganya sudah dikarantina juga,” jelas dr Alghazali. Adm



