SULTRABERITA.ID, KENDARI – Masyhur Masie Abunawas, Rabu 26 Agustus 2020, dilantik lagi menjadi ketua DPP Lebaga Adat Tolaki (LAT) Sulawesi Tenggara (Sultra). Pelantikan ini dilakukan setelah Februari 2020 melalui musyawarah adat Tolaki ke-IV lalu, Masyhur Masie dipilih secara aklamasi sebagai Ketua DPP LAT.
Dimana pada periode sebelumnya mantan walikota Kendari ini juga mengetuai organisasi tersebut. Ketua DPP LAT Sultra ini mengungkapkan, tujuan terbentuknya Adat Tolaki ini untuk mendorong peran aktif masyarakat Suku Tolaki guna menyukseskan kelancaran penyelenggaraan pemerintahan.
Begitu hal nya dalam pelaksanaan pembangunan serta peningkatan harkat dan martabat serta kesejahteraan hidup seluruh warga masyarakat Suku Tolaki dimanapun berada.
“Sesuai tema pelantikan kita kali ini, yaitu optimalisasi peran lembaga adat tolaki sebagai mitra pembangunan daerah dan masyarakat dalam bingkai NKRI,” terangnya.
Sebagai ketua DPP LAT, Masyhur Masie berjanji akan mendukung semua program pemerintah Sultra.
“Sebagai ketua umum Lembaga Adat Tolaki saya mengajak semua orang Tolaki dimanapun berada untuk patuh dan taat semua padaregulasi yang ditetapkan oleh pemerintah. Termasuk cerdas dalam memanfaatkan teknologi dan ilmu pengetahuan sehingga berkelanjutan kita mampu menjalankan peran sesuai dengan posisi sosial kita. Saya yakin orang Tolaki akan mampu diterima dan bekerja sama dengan siapapun dan kapanpun,” paparnya.
Sementara itu Gubernur Sultra, Alimazi menyatakan, akan menyambut baik dan mengapresiasi terlaksananya pengukuhan pengurus DPP LAT Sultra. Pengukuhan ini menandai awal dari pelaksanaan secara sahnya tugas yang diamanahkan oleh seluruh pemangku adat kepengurusan LAT.
“Meskipun beberapa tokoh yang duduk di dalamnya bukanlah wajah-wajah baru dalam kepengurusan DPP Lembaga Adat Tolaki, namun tentunya akan berkolaborasi dengan wajah baru generasi muda,” katanya.
Gubernur juga mengatakan, sesuai dengan program pemerintah Sultra saat ini yang bertema, Sultra berbudaya dan beriman, hal ini tentunya sinkron dengan program -program kerja LAT.
“Saya selaku gubernur Sultra akan menyambut dan mengapresiasi, karena tema tersebut menggambarkan semangat dan optimisme organisasi yang sejalan dengan semangat pembangunan daerah,” ujarnya.
Dikatakan, Sultra Berbudaya merupakan kebijakan yang bertujuan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal, melestarikan adat-istiadat setiap kelompok masyarakat. Hal ini dapat melindungi dan menyelamatkan warisan budaya daerah sebagai akar budaya bangsa.
“Disadari bahwa pelaksanaan pembangunan selama ini sering mengalami hambatan, karena kadang mengabaikan aspirasi-aspirasi masyarakat lokal yang telah hidup damai dengan adat-istidat, budaya dan nilai-nilai kearifan lokal,” pungkasnya. Adm