LAJUR.CO, KENDARI – Jika Anda mengunjungi Kota Baubau, sebuah potret monumen raksasa tampak berdiri kokoh di kawasan Kotamara. Karya monumental itu menjorok di atas laut dengan pose patung yang menghadap matahari terbenam.
Monumen yang kini menjadi ikon wisata baru Kota Baubau merupakan patung pahlawan Oputa Yi Koo yang bergelar Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi. Ia adalah Sultan Buton ke-20 dan ke-23 yang dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional melalui Surat Keputusan Presiden (Keppres) RI Nomor 120/TK/2019 Tanggal 7 November 2019.
Mengenang aksi gerilya tokoh berjuluk La Karambau yang berjuang di tengah hutan mengusir penjajah Belanda dari tanah Buton, Pemprov Sultra mendirikan monumen Oputa Yi Koo.
Pembangunan patung tersebut dimulai 22 September 2022, yang ditandai dengan peletakkan batu pertama oleh mantan Gubenur Sultra Ali Mazi. Sketsa wajah Oputa Yi Koo menyadur lukisan lukisan yang dibuat oleh almarhum La Ode Djagur Bolu
Empat tahun digarap, patung yang menjulang setinggi 22 meter itu kini telah rampung. Masyarakat menjadikan Kotamara, tempat monumen Oputa Yi Koo berdiri sebagai destinasi wisata baru.
Tidak hanya dibuat terkesan oleh arsitektur patung Oputa Yi Koo, masyarakat juga bisa bernostalgia melihat sejarah perjuangan pahlawan nasional asal Bumi Anoa tersebut saat melawan Hindia Belanda di tanah Buton. Termasuk akhir perjalanan Sultan Himayatuddin yang disebut menetap di Siontapina hingga meninggal pada 1776.
Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi, dan Tata Ruang Provinsi Sultra Martin Effendi Patulak mengatakan, konsep pembangunan patung Uputa Yi Koo memang sengaja didesain lengkap dengan museum diorama. Dengan begitu, masyarakat luas terutama generasi muda dapat mengenal lebih dekat sosok pahlawan nasional asal Provinsi Sulawesi Tenggara.
Museum diorama perjuangan Oputa Yi Koo terletak persis dibawah konstruksi patung. Mereka yang mengunjungi Patung Oputa Yi Koo bisa sekaligus berwisata sejarah lewat museum diorama yang menampilkan potret singkat perjuangan Oputa Yi Koo melawan penjajah Belanda.
Meski belum diresmikan, kata Effendi Patulak, konstruksi Patung Oputa Yi Koo telah rampung 100 persen dan ramai dikunjungi masyarakat. Di momen Hari Pahlawan 10 November, ia berharap keberadaan patung Oputa Yi Koo dapat memantik rasa nasionalisme generasi muda agar tidak melupakan sejarah dan selalu menghargai jasa para pahlawan tanah air yang gugur demi memperjuangkan kemerdekaan RI. Adm