LAJUR.CO, JAKARTA – Kasus gagal ginjal akut pada anak yang mengkhawatirkan akhirnya menemukan titik terang, Bunda. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin pun membeberkan penyebab di balik lonjakan kasus dari penyakit yang banyak menyerang anak di bawah 6 tahun ini.
Sebelumnya, dikabarkan bahwa penyakit gagal ginjal akut pada anak ini memang sudah terdeteksi sejak Januari 2022. Namun, jumlah kasusnya meningkat pesat pada akhir Agustus 2022.
Hal serupa juga turut disampaikan oleh Budi. Sejak saat itu, pemerintah pun membentuk tim dan bekerja sama untuk menemukan penyebab gagal ginjal akut dengan tingkat kematian tinggi ini.
Fakta kasus gagal ginjal akut anak di RI
Ada beberapa fakta penting yang perlu Bunda ketahui tentang fenomena gagal ginjal akut pada anak ini. Berikut ini deretannya:
1. Kemenkes tidak temukan bakteri dan virus
Berdasarkan hasil uji patologi ditemukan bahwa gagal ginjal akut bukan berasal dari virus, bakteri, atau parasit, Bunda. Diketahui, bakteri leptospira adalah salah satu penyebab gagal ginjal. Namun, Kemenkes sama sekali tidak menemukan bakteri ini di seluruh pasien gagal ginjal akut.
Tak hanya itu, beberapa waktu lalu COVID-19 juga sempat menjadi dugaan penyebab gagal ginjal akut pada anak. Namun, Kemenkes menyebutkan hasil patologi mendapatkan kurang dari satu persen pasien yang positif COVID-19.
2. Kaitan dengan kasus Gambia
Beberapa saat sebelum kasus gagal ginjal akut pada anak di Indonesia diberitakan, terdapat pula kasus serupa di Gambia, Afrika Barat, pada 5 Oktober 2022, Bunda. Kemenkes pun melakukan analisis taksikologi setelah melakukan komunikasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pemerintah Gambia, usai mengetahui bahwa ada kasus serupa yang disebabkan oleh zat kimia dalam pelarut obat-obatan cair atau sirop.
Budi menyebutkan, 7 dari 10 pasien gagal ginjal di Indonesia yang dilakukan analisis toksikologi menunjukkan bahwa darahnya mengandung zat kimia berbahaya yang terkandung dalam obat sirop. Tak hanya itu, seluruh pasien yang dinyatakan meninggal dunia juga menunjukkan ciri-ciri kerusakan ginjal akibat zat berbahaya tersebut.
3. Kemenkes ungkap penyebab gagal ginjal akut
Setelah mendapatkan temuan tersebut, Kemenkes pun melakukan uji laboratorium terhadap obat-obatan yang dikonsumsi pasien sebelum mengalami gagal ginjal untuk lebih memastikan, Bunda. Hasilnya menunjukkan, sebagian besar obat tersebut mengandung senyawa berbahaya penyebab gagal ginjal.
“Dari situ kita menyimpulkan bahwa penyebab gagal ginjal akut pada anak ini adalah obat-obat kimia yang merupakan cemaran dari pelarut obat itu (obat cair atau sirop,” ujar Budi, dalam konferensi pers di Istana Bogor, Senin (24/10/2022).
4. Jumlah kasus gagal ginjal akut
Diketahui per hari Senin (24/10/2022) lalu, Kemenkes mencatat ada sekitar 245 kasus gangguan ginjal akut di 26 provinsi dengan angka kematian 57 persen, Bunda. Angka kematian ini menunjukkan kenaikan di mana pada Jumat (21/10/2022) lalu jumlahnya 55 persen dengan kasus 133 pasien.
5. Makanan yang harus dihindari pasien
Ginjal memiliki fungsi untuk membuang zat sisa metabolit yang diperoleh dari makanan melalui urine. Karena itu, makanan yang dikonsumsi oleh para pasien gagal ginjal harus diperhatikan untuk meringankan fungsi ginjal yang tersisa.
Nutrisionis Instalasi Gizi dan Produksi Makanan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta (RSCM) Yudhi Adrianto menyatakan, makanan yang mengandung tinggi natrium atau sodium dan tinggi gula harus dihindari para penderita gagal ginjal kronis. Bukan tanpa alasan, hipertensi dan diabetes adalah contoh penyebab penyakit ginjal terbesar.
Berikut makanan yang mungkin harus dihindari oleh penderita gagal ginjal:
- Makanan instan
- Makanan yang diawetkan menggunakan garam
- Kornet
- Ikan sarden kalengan
- Nugget
- Makanan manis
- Saus
- Kecap
- Bumbu penyedap
Selain natrium dan gula, penderita gagal ginjal kronis juga harus membatasi asupan gizi kalium, Bunda. Kalium merupakan mineral yang dapat menumpuk karena ginjal sudah tidak mampu mengeluarkannya dari dalam tubuh.
Umumnya, kalium terkandung dalam buah-buahan sebagai berikut:
- Pisang
- Mangga
- Melon
- Kismis
- Kurma
- Air kelapa
- Alpukat
- Durian. Adm
Sumber : Detik.com