LAJUR.CO, KENDARI – Pendaftaran untuk mengikuti tes seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun ini telah dibuka pada Rabu, (19/9/2023).
Sejumlah lulusan perguruan tinggi di Sulawesi Tenggara (Sultra) ramai mempersiapkan berkas administrasi seleksi tersebut.
Namun kabar mengejutkan bagi para sarjana yang berniat mendaftar CPNS adalah nomor ijazah mereka tidak terverifikasi dalam Sistem Verifikasi Ijazah secara Elektronik (SIVIL) Ditjen Dikti.
Ketika nomor ijazah diinput dalam laman https://ijazah.kemdikbud.go.id/index.php/, keterangan yang muncul yakni “Data Tidak Ditemukan”.
Hal ini diungkapkan sejumlah alumni Universitas Muhammadiyah (UM) Kendari lulusan tahun 2021. Sarjana Ekonomi dari jurusan Manajemen, akrab disapa Icha mengatakan nomor ijazahnya tidak terdaftar pada website Kemendikbud Ristek itu.
“𝘚𝘶𝘥𝘢𝘩 di𝘤𝘦𝘬𝘬𝘢𝘯. 𝘛𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘵𝘦𝘳𝘥𝘢𝘧𝘵𝘢𝘳, 𝘐𝘺𝘢 𝘴𝘢𝘮𝘢𝘶 𝘵𝘦𝘴 CPNS. 𝘑𝘢𝘥𝘪 𝘣agaimana 𝘪𝘯i,” keluhnya saat dikonfirmasi awak Lajur.co.
Keterangan serupa disampaikan NPS, yang diwisuda November 2021 dari jurusan Manajemen. Dirinya kaget mengetahui jika nomor seri ijazahnya tidak terdaftar pada website pengecekan keabsahan ijazah.
“Saya juga ndak ada. Jadi bagaimana mi itu?. Kasian kita ini. Jadi alumni ilegal kita ini,” ujar NPS.
Sedangkan salah satu alumni dari jurusan yang sama lulus tahun 2022 mendapatkan hasil berbeda ketika melakukan verifikasi.
Datanya muncul dengan keterangan “Hasil Verifikasi : Data Ditemukan” usai memasukkan nomor ijazah pada laman yang sama. Data itu lengkap dengan nomor mahasiswa, jenjang pendidikan, program studi, nomor ijazah dan tanggal lulus.
Sementara itu, pihak universitas belum memberikan keterangan soal masalah yang ramai dibahas para alumninya ini. Red
