SULTRABERITA.ID, KENDARI – Ketua DPRD Sultra, Abdurahman Saleh tampil menyampaikan orasi di tengah aksi unjuk rasa protes TKA China yang berlangsung di simpang empat jalur utama Bandara Haluoleo, Kabupaten Konawe Selatan, Selasa 23 Juni 2020.
BACA JUGA :
- Venue STQH Nasional Eks MTQ Kendari Pakai Lampu LED Standar Stadion GBK, Daya Listrik Ditambah
- Dapat ACC Pusat, Bulan Ini Pemprov Sultra Launching Sekolah Garuda di Konsel
- Bikin Bangga! Yasir Nur Ikhwanuddin Persembahkan Medali Emas untuk UHO di POMNAS XIX 2025
- Dinas SDA Tinjau Proyek Talud di Busel Didanai ASR-Hugua: Satu Sekolah Nyaris Ambruk Kena Longsor Selamat
- Ini Kata Dikbud Sultra Soal Aturan Wajib Kepsek Tes Menu MBG Sebelum Dibagi ke Siswa
Dalam orasinya, Politisi PAN itu tegas menyatakan dirinya tetap konstisten satu suara dengan elemen mahasiswa menolak kehadiran buruh asing asal Tiongkok.
“Saya tegaskan, bahwa saya tetap tolak TKA China. Jangan diplintir,” ujar ARS.
Sikap tegas disampaikan ARS murni untuk membela kepetingan masyarakat. Orasi Ketua DPRD disampaikan di atas mobil pengunjuk rasa ini sontak disambut riuh ratusan demonstran yang sejak siang hingga sore melakukan blokade di jalur utama jalan Bandara Haluoloe.
ARS menyebut selama ini kehadiran buruh China direkrut PT VDNI sarat pelanggaran. Hal tersebut terbukti saat gaduh kehadiran 49 TKA China beberapa bulan lalu di Bandara Haluoloe.
Kata ARS dokumen imigrasi dipegang para pekerja asing itu bukan visa 312 atau kitas kerja sebagaimana dokumen imigrasi bagi TKA yang menduduki posisi tenaga ahli.
“Tidak beri kemakmuran. Yang lalu 49 TKA pakai visa 211, visa kunjungan. Bukan visa 312,” katanya lagi.
Penolakan TKa China oleh Ketua Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Sultra itu bukan berarti dirinya anti terhadap kebijakan investasi asing.
Ia menyayangkan program investasi smelter dimotori PT VDNI yang berstatus PMA (Penanaman Modal Asing) acapkali mengabaikan prosedur yang merugikan daerah.
“Saya tidak anti investasi tapi prosedur ikuti. Ini demi kepentingan masyarakat. Kalau ada tenaga teknik, maka mestinya kan didampingi 10 tenaga lokal. Ini yang kita perjuangkan. Tapi tidak dijalankan,” cetus ARS.
Usai melakukan orasi, ARS langsung bergerak menuju bandara Haluoloe melakukan sidak.
Sebagai informasi ratusan TKA China dikabarkan tiba sore ini di Bandara Haluoleo menggunakan pesawat carter melalui transit Bandara Sam Ratulangi Manado. Adm