LAJUR.CO, KENDARI – Dalam rangka memastikan ketersediaan pasokan bahan pangan di Sulawesi Tenggara (Sultra), Sekretaris Daerah (Sekda) Asrun Lio menginisiasi pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Pangan. Tim Satgas Pangan yang diketuai Asrun Lio ini mulai beroperasi sejak diresmikannya media center Satgas Pangan, Selasa (24/1/2024) di Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sultra.
Dikatakan Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Sultra, Ridwan Badallah bahwa tujuan dibentuknya Satgas Pangan adalah untuk mengontrol atau mengendalikan kondisi pangan di Bumi Anoa ditengah tingginya inflasi sebesar 7,39 persen.
“Itu nanti akan mengontrol atau mengendalikan kondisi pangan di Sultra dalam rangka untuk mengatasi inflasi yang terjadi di dunia. Secara umum sebetulnya satgas pangan ini kendati kita punya angka inflasi tertinggi kedua mencapai 7, sekian persen 5% di kota Kendari dan di Baubau 8 %,” jelasnya.
Kendati angka inflasinya menempati urutan kedua setelah Kotabaru menurut data rilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada Desember 2022, nyatanya Sultra masih bisa mengatasi kebutuhan pangan masyarakatnya. Disebutkan Ridwan Badallah, sekitar 65 ribu ton pangan masih dapat menjadi persediaan pangan mulai bulan Januari hingga bulan Ramadhan nanti, April 2023 nanti.
“Ketersediaan pangan kita di Sultra ini sekitar 65 ribu ton itu bisa mengatasi pasokan pangan mulai Januari hingga ramadhan. Untuk selanjutnya kita juga sementara panen jadi setahun terakhir ini insya Allah kita punya surplus pangan itu akan bisa memenuhi kondisi inflasi dunia saat ini,” ungkapnya.
Terkait bahan makanan berupa beras, dalam beberapa bulan ke depan akan memasuki masa panen sehingga ketersediaannya dapat dipastikan dalam kondisi aman. Perihal ancaman akan terjadi krisis pangan di tahun 2023 ini, bahan makanan penunjang seperti jagung dan umbi-umbian masih menjadi alternatif pengganti beras sehingga masyarakat tidak akan kekurangan bahan pangan.
“Insya Allah kalau untuk beras setahun ini kita bisa mengatasi. Bulan – bulan berikutnya kita sudah proses panen, di masa inflasi ini Sultra masih bisa mengatasi ketersediaan pangannya. Selain beras, kita juga punya makanan pokok lainnya yang bisa menunjang seperti jagung, umbi-umbian dan sebagainya,” pungkasnya.
Beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait ikut terlibat dalam menjalankan tugas satgas yang baru saja dibentuk ini. OPD atau lembaga yang lini sektornya agak sama atau bekerja bersama-sama dalam hal ini misalnya Dinas Kominfo, Dinas Ketahanan Pangan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sultra. Instansi vertikal seperti Bulog dan BPS pun ikut terlibat dalam percepatan penanganan kondisi pangan dimaksud.
Adapun peran Dinas Kominfo adalah memberikan publikasi kepada masyarakat terkait kondisi atau ketersediaan bahan pangan kepada masyarakat. Kominfo juga dalam membackup itu menunjuk dua tim dalam satgas pangan untuk mengelola data informasi setiap hari. Red