BERITA TERKINIHEADLINE

Pengurus PMMI & Pemkab Muna Tancap Gas Benahi Benteng Kotano Wuna Pasca Dianugerahi Rekor MURI

×

Pengurus PMMI & Pemkab Muna Tancap Gas Benahi Benteng Kotano Wuna Pasca Dianugerahi Rekor MURI

Sebarkan artikel ini
Presiden Perhimpunan Masyarakat Muna Indonesia (PMMI) La Ode Riago.

LAJUR.CO, KENDARI – Benteng peninggalan Kerajaan Muna disebut “Benteng Kotano Wuna” baru-baru ini dinobatkan sebagai Benteng Terluas di Indonesia dan Dunia serta mendapat Penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Penghargaan piagam MURI itu diterima langsung Presiden Perhimpunan Masyarakat Muna Indonesia (PMMI) La Ode Riago di Jakarta, Rabu (22/5/2024).

Lokasi benteng yang berada di tengah-tengah hutan belantara membuat kondisi cagar budaya ini sulit dilihat secara keseluruhan. Pepohonan lebat menutupi sebagian area benteng, ditambah posisinya berada di antara bukit-bukit. Benteng dimaksud terletak di Lakologou, Kecamatan Tongkuno, Kabupaten Muna.

Melihat kondisi itu, La Ode Riago mengatakan pihaknya segera berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Muna untuk melanjutkan proses pembenahan wilayah sekitar benteng tersebut. Sebab di dalam kawasan benteng yang dibangun pada masa pemerintahan Raja Lakilaponto itu, terdapat banyak situs dan peninggalan prasejarah serta kerajaan masa lampau.

“Posisinya kita punya benteng itu sangat luar biasa, disambungkan di antara bukit – bukit. Cuma hari ini kondisinya sebagian tertutup dengan pohon – pohon besar. Sehingga mungkin ke depan kita akan bersihkan sehingga bisa dilihat dengan drone. Ketika kita berada di posisi puncak tertinggi, maka benteng itu akan kelihatan secara keseluruhan,” kata La Ode Riago ditemui dalam acara Syukuran Penerimaan Rekor MURI Benteng Kotano Wuna, di Jakarta Timur, Minggu (26/5/2024).

Baca Juga :  Lomba Kuliner Warnai Rangkaian HUT Sultra ke 60, Diikuti 17 Kabupaten/Kota Menyajikan Pangan Lokal

Sebagai putra daerah, La Ode Riago mengaku bangga dan bersyukur atas penganugerahan Rekor MURI terhadap peninggalan Kerajaan Muna sebagai Benteng Terluas itu. Dirinya berharap bisa membuktikan kepada khalayak bahwa leluhurnya sangat luar biasa membangun benteng yang bisa dinikmati anak cucunya di kemudian hari.

“Kami merasa syukur apa yang dibangun oleh leluhur kami, dengan adanya Rekor MURI hari ini kita buktikan bahwa kita punya leluhur itu sangat luar biasa. Harapan kami ke depan bersama dengan masyarakat Muna dan Pemda Muna agar membersihkan benteng itu,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kabupaten Muna, Hadi Wahyudi, menyebut ada sejumlah langkah yang tengah dilakukan Pemkab Muna terkait dengan benteng dimaksud. Selain membersihkan kawasan benteng, juga akan dibangun jalan sebagai akses menuju ke kawasan tersebut.

Baca Juga :  Dishub Imbau Fasilitas Ruang Tunggu di Pelabuhan Dibenahi Agar Pemudik Nyaman
Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muna, Hadi Wahyudi.

“Karena memang kondisi benteng itu berada dalam hutan belantara, banyak semak belukar sehingga memang masih agak sulit untuk disaksikan secara langsung. Sehingga pembersihan itu penting agar bisa diakses, seperti video drone dan sebagainya. Beberapa fasilitas di dalam itu harus dibangun terutama jalan akses ke sana,” jelasnya.

Revitalisasi Bangunan Benteng

Sebagai peninggalan kerajaan ribuan tahun yang lalu, konstruksi bangunan benteng mengalami kerusakan. Susunan bebatuan di dinding benteng mengalami pergeseran akibat pergerakan akar pohon di sekitarnya. Sehingga beberapa bagian bangunan benteng mengalami keruntuhan. Sehingga proses revitalisasi bangunan menjadi penting agar kawasan benteng tersebut dapat tampak seperti semula.

Keberadaan benteng tersebut, kata La Ode Riago menjadi bukti kejayaan Kerajaan Muna. Benteng itu diketahui memiliki panjang 8,073 kilometer, seluas 165,9 meter, tinggi 4 meter dan ketebalan dinding 3 meter. Kondisinya saat ini memerlukan perbaikan karena telah mengalami kerusakan sekitar 25-30 persen.

“Kerusakan bangunannya hanya sekitar 25 persen, tapi batu – batunya masih utuh. Luar biasanya, di dalam benteng ini ada benteng lagi, ada benteng kecil namanya benteng Kamali / istana kerajaan tempatnya itu di Sangia Latugho,” tuturnya.

Baca Juga :  Kapal Perang KRI Marlin 877 Kawal Rp20 Miliar Uang Layak Edar BI, Sisir Pulau-Pulau di Wakatobi

Lebih lanjut, Hadi Wahyudi juga mengungkapkan jika proses pembangunan benteng tersebut murni hasil tangan manusia tanpa menggunakan sentuhan teknologi. Proses revitalisasi itu akan segera dilaksanakan mengingat, banyaknya situs di dalam benteng yang harus dibenahi kembali. Dia pun berharap, nantinya benteng ini akan menjadi objek wisata sejarah di Pulau Muna.

“Jadi disana masih ada bekas istana, batu pelantikan raja, masjid tua, kemudian makam raja dan pejabat kerajaan lainnya. Harapannya dengan mendapatkan Rekor MURI ini, punya nilai untuk wisata sejarah. Kita di Muna ini kan banyak objek wisata,” pungkasnya.

Sebagai informasi, agenda Syukuran Penerimaan Rekor MURI Benteng Kotano Wuna itu digelar Pengurus PMMI, dihadiri masyarakat Muna se Jabodetabek. Perwakilan Pemkab Muna, tokoh budaya Muna dan tokoh masyarakat Muna hadir meramaikan momen silaturahmi akbar tersebut. Red

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x