ADVETORIALBERITA TERKINIHEADLINE

Sambut Musim Tanam Kedua, Distanak Sultra Genjot Penyaluran Pupuk Subsidi ke Petani

×

Sambut Musim Tanam Kedua, Distanak Sultra Genjot Penyaluran Pupuk Subsidi ke Petani

Sebarkan artikel ini

LAJUR.CO, KENDARI – Pemerintah terus memperkuat dukungannya terhadap sektor pertanian. Melalui alokasi pupuk bersubsidi tahun 2025, Kementerian Pertanian menargetkan peningkatan produksi berbagai komoditas strategis seperti padi, jagung, kedelai, cabai, bawang, hingga kopi dan kakao.

Menyambut musim tanam kedua, Dinas Tanaman Pangan (Distanak) Sultra terus menggenjot realisasi penyaluran pupuk. Langkah ini merupakan bagian implementasi Quick Win ASR-Hugua dalam 100 hari kerja memimpin Provinsi Sultra yakni mewujudkan ketahanan pangan dan agrokompleks lewat bantuan pupuk, benih, serta alat pertanian. Program Quick Win juga selaras dengan Program Asta Cita Presiden RI.

Di Provinsi Sultra, Distanak mencatat realisasi penyaluran pupuk bersubsidi menunjukkan progres positif. Hingga Mei 2025, realokasi pupuk bersubsidi mencapai 105.454 ton. Terdapat peningkatan sebesar 2,2 persen untuk pupuk Urea dan 2 persen untuk NPK Phonska dibandingkan periode sebelumnya.

Kepala Distanak Provinsi Sultra Dr Rusdin Jaya menyatakan, pencapaian ini menjadi langkah awal yang baik dalam menyongsong musim tanam kedua tahun 2025.

“Kami terus mendorong percepatan distribusi dan penebusan pupuk agar para petani tidak mengalami kendala dalam proses pengolahan lahan,” ujar Rusdin Jaya diwawancarai, Rabu (14/5/2025).

Baca Juga :  Ada Efisiensi, Ridwan Bae Optimis Presiden Prabowo Prioritaskan Usul Jalan Layang di Konut

Realisasi penebusan pupuk Urea tercatat sebanyak 11.011,7 ton dari total 38.966 ton atau 28,26 persen. Sementara pupuk NPK Phonska sudah tersalur sebesar 16.799,6 ton dari total 45.585 ton (36,78 persen). Selain itu, penyaluran pupuk jenis NPK Formula yang khusus diperuntukkan bagi komoditas perkebunan seperti tebu, kopi, dan kakao telah mencapai 1.788,4 ton dari total alokasi 20.791 ton (8,5 persen).

Adapun pupuk organik yang baru dialokasikan pada Mei 2025, belum menunjukkan realisasi penebusan, lantaran distribusi baru menyasar lima kabupaten yakni Kolaka, Konawe, Konawe Selatan, Kolaka Utara, dan Konawe Utara.

Rusdin menegaskan pendistribusian pupuk bersubsidi di Sultra dilakukan secara elektronik melalui sistem e-RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) guna memastikan bantuan tepat sasaran.

“Kami selalu melibatkan berbagai pihak dinas kabupaten, penyuluh lapangan, distributor hingga kelompok tani untuk mengawasi distribusi pupuk ini agar transparan dan akuntabel,” tegasnya.

Tindak Lanjut Quick Win ASR-Hugua

Tak hanya itu, ia menambahkan, penyaluran pupuk bersubsidi di Sultra merupakan tindak lanjut dari perhatian serius Pemerintah Provinsi Sultra. Dimana, Gubernur Sultra Andi Sumangerukka menargetkan program swadembada pangan menjalan optimal di Bumi Anoa.

Baca Juga :  Animo Pendaftar Tinggi, 60 UMKM Sultra Bakal Dapat Kuota Sertifikasi Halal Gratis
Gubernur Sultra Andi Sumangerukka bersama tim terpadu diantaranya Bulog Sultra, Dinas Ketahanan Pangan Sultra, Dinas Tanaman Pangan Sultra meninjau stok pangan di gudang Bulog Kota Kendari, 14 Maret 2025.
Gubernur Sultra Andi Sumangerukka bersama tim terpadu diantaranya Bulog Sultra, Dinas Ketahanan Pangan Sultra, Dinas Tanaman Pangan Sultra meninjau stok pangan di gudang Bulog Kota Kendari, 14 Maret 2025.

Sebagai basis lumbung pangan, langkah ini merupakan bagian upaya mendukung kebijakan pemerintah pusat dijalankan duet ASR-Hugua lewat program Quick Win ASR-Hugua yakni menciptakan ekosistem hilirisasi pangan di Bumi Anoa.

“Penyaluran pupuk subsidi merupakan bagian dari atensi dan arahan Bapak Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka, demi menjaga ketahanan pangan daerah serta mendukung terwujudnya swasembada pangan di Sulawesi Tenggara,” ujar Rusdin.

Saat ini, sisa realokasi pupuk bersubsidi yang masih tersedia cukup besar: 71,7 persen untuk pupuk Urea, 63,2 persen untuk NPK Phonska, dan 91,4 persen untuk NPK Formula, belum termasuk pupuk organik.

Distanak Sultra juga aktif memberikan edukasi tentang pemupukan berimbang, agar petani dapat meningkatkan produktivitas dan menjaga keberlanjutan lahan.

“Kami optimis, dengan sinergi yang kuat, realisasi penyaluran pupuk bersubsidi tahun ini bisa mencapai target. Ini kunci utama menyongsong musim tanam kedua yang akan dimulai pertengahan tahun ini,” tutup Rusdin.

Petani Senang, Akses Pupuk Subsidi Kian Mudah

Baca Juga :  Sistem Penjurusan SMA, Dulu Dihapus Kini Akan Diberlakukan lagi

Perolehan pupuk subsidi diakui kini lebih mudah dijangkau oleh petani. Dua kelompok tani di Desa Wonua, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) yaitu Ketua Kelompok Tani (Poktan) Amohalo Muktar Maksum dan Ketua Kelompok Tani Budidaya Desa Wonua Suwito, menyebut akses pupuk subsidi sangat memadai.

Petani Desa Wonuo, Kabupaten Konawe Selatan.
Petani Desa Wonua, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan.

“Kalau pupuk dari pemerintah Alhamdulillah tercukupi, malah lebih bagus dibanding dulu,” ujar Muktar Maksum diwawancarai di sela panen perdana padi awal tahun 2025 di Desa Wonua, 7 Mei 2025.

Selain akses yang mudah, alokasi pupuk yang cukup banyak membuat petani tak ragu mengelola lahan pertanian karena kebutuhan utama baik pupuk dan bibit berlimpah.

Kondisi ini berkorelasi positif terhadap hasil panen petani. Rerata angka produksi meningkat. Begitu juga kualitas gabah uang dihasilkan.

Petani kian senang lantaran kebijakan baru pemerintah terkait pembelian gabah kering. Untuk pertama kalinya, mereka menikmati harga gabah yang tergolong tinggi dari Bulog. Dalam upaya stabilisasi harga dan menjaga ketahanan pangan, Bulog Kanwil Sultra mulai menyerap gabah kering panen milik petani dengan harga Rp6.500 per kilogram. Adm

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x