LAJUR.CO, KENDARI – Siswa SMKN Pertanian Pembangunan (PP) 5 Konawe di Wawotobi memperluas areal garapan kebun budidaya sayur hingga 5 Hektar. Guru SMKN 5 PP Konawe Haswati mengatakan, rencananya siswa-siswi akan menyemai bibit jagung dan tomat pada periode tanam bulan ini.
SMKN PP 5 Konawe sebelumnya sukses memproduksi aneka sayur dari lahan kebun sekolah. Hasil panen sayur yang melimpah dari sekolah yang dibangun di era Presiden Soeharto sekitar tahun 1983 tersebut bahkan dijual ke pasar-pasar tradisional.
“Lumayan banyak hasilnya. Kemarin ada cabai dan jagung. Kita bawa ke pasar kebetulan dekat. Pembeli yang sudah tahu ada yang datang langsung ke sekolah untuk beli hasil panen siswa. Lumayan lebih dari 10 jutaan. Kita senang, apalagi Pak Gubernur juga sempat datang panen di sini, lihat hasil kebun siswa kami. Siswa-siswa jadi bersemangat,” kata Haswati Kamis (30/5/2024).
Uang yang terkumpul dari hasil penjualan komoditi sayur siswa sebagian dipakai untuk persiapan pembibitan baru di lahan seluas 5 hektar.
Ia bersyukur, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra memberi bantuan mesin traktor yang memudahkan para siswa menggarap areal kebun.
“Dulu kita hanya mampu garapan 2 hektar. Sekarang ada bantuan traktor jadi bisa diperluas lagi jadi total 5 hektar,” jelasnya.
Ia mengatakan, program budidaya tanaman holtikultura dengan memberdayakan sekitar total 80 siswa SMKN 5 PP Konawe bertujuan membantu pemerintah menekan inflasi sekaligus menjadi sarana edukasi bagi pelajar.
“Alhamdulillah kita tidak beli lagi sayur. Waktu lagi mahal-mahalnya cabai, kita ambilnya dari kebun,” imbuhnya.
Terpisah, Kepala Dikbud Sultra Yusmin diwawancarai Selasa (28/5/2024), menyebut, bantuan traktor diberikan ke SMKN 5 PP Konawe adalah sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan panen komoditi holtikultura sekaligus menstimulus para siswa agar lebih giat memberdayakan lahan di sekolah.
Program siswa menanam menjadi bagian implementasi kurikulum merdeka belajar. SMKN PP 5 Konawe yang memulai program siswa menanam secara serentak pada akhir tahun 2023 lalu, ujar Yusmin, sukses membantu program pemerintah menekan pergerakan inflasi di daerah dan mendukung ketahanan pangan yang digaungkan oleh pemerintah.
“Kita bersyukur siswa menjadi lebih aktif dan kreatif memberdayakan lahan untuk menanam. Program siswa menanam masuk dalam kurikulum merdeka belajar. Ini juga membantu program pemerintah, patut diapresiasi,” ujar Yusmin. Adm