LAJUR.CO, KENDARI – Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi IV Kendari, berencana menormalisasi sungai yang menjadi penyebab meluapnya air di persawahan Desa Tumbudadio dan Desa Lara, Kecamatan Tirawuta yang memicu banjir di Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) beberapa hari lalu.
Kepala Pelaksanan BPBD Koltim Dewa Made Ratmawan menyebut, tim dari BWS hadir pada Rabu (6/3/2024) pagi. Mereka melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kondisi sungai serta upaya-upaya yang akan dilakukan untuk membantu mereduksi banjir.
“Semoga ini usulan normalisasi yang Pemda Koltim ajukan ke BWS, menjadi usulan prioritas pihak balai. Khususnya di area persawahan Desa Tumbudadio dan Lara, pihak BWS merespon dengan sangat cepat dan menurunkan tim teknisnya ke lokasi sawah yang terdampak banjir untuk meninjau kondisi eksisting sungai Iwoikondo yang menjadi penyebab lambatnya aliran air, karena adanya pendangkalan dan sedimentasi di sepanjang alur sungai tersebut,” beber Dewa.
BPBD Koltim berharap, turunnya tim teknis BWS dapat merespon cepat usulan Pemda Koltim untuk program normalisasi sungai sepanjang 2,5 kilometer. Dengan begitu, kejadian banjir di kawasan tersebut tak terulang lagi.
Kunjungan ini, kata Dewa, menjadi langkah awal yang bermanfaat dalam upaya pelestarian lingkungan hidup di sekitar sungai dan memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat lokal. Keterlibatan aktif dan partisipasi masyarakat sangat diperlukan dalam menjaga keberlanjutan dan kelestarian sumber daya alam di Koltim.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sejumlah wilayah di Kabupaten Koltim dilanda banjir yang merendam kawasan pemukiman hingga areal pertanian.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Koltim menyebutkan, bencana banjir terjadi dipicu intensitas hujan begitu tinggi yang berlangsung sejak sore hingga Rabu (28/2/2024) malam sehingga aliran sungai ikut meluap.
Akibatnya, areal sawah milik petani terancam puso. Banjir dilaporkan menggenangi kurang lebih 100 Ha sawah di Desa Tumbudadio, Kecamatan Tirawuta. Tanaman padi yang rerata baru berusia dua bulan ikut terendam. Adm