BERITA TERKINIHEADLINE

Wabup Ilmiati Daud Bahas Nasib Bandara Matahora Saat Dampingi Gubernur Ali Mazi Temui Menhub

×

Wabup Ilmiati Daud Bahas Nasib Bandara Matahora Saat Dampingi Gubernur Ali Mazi Temui Menhub

Sebarkan artikel ini
Wakil Bupati Wakatobi Ilmiati Daud.

LAJUR.CO, JAKARTA – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) masih terus melakukan upaya secara maksimal untuk membuka kembali akses transportasi udara ke Kabupaten Wakatobi melalui Bandara Matahora. Hal itu disampaikan Wakil Bupati Wakatobi Ilmiati Daud usai mendampingi Gubernur Sultra Ali Mazi melakukan pertemuan dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Jakarta, Kamis (2/2) lalu.

Dalam agenda pertemuan antara Gubernur Ali Mazi bersama Menteri Budi Karya, beberapa kendala infrastruktur di Bumi Anoa turut dibahas. Diantaranya adalah pengembangan Bandar udara Betoambari di Baubau.

Kala itu, Ilmiati Daud turut berkonsultasi dan berkoordinasi bagaimana agar maskapai penerbangan kembali beroperasi di Kabupaten Wakatobi.

“Sebenarnya agendanya ada beberapa, saya cuma mendampingi gubernur sekalian membahas tentang terbangunnya kembali jalur transportasi udara di Wakatobi. Lewat gubernur, saya meminta berkonsultasi dan berkoordinasi dengan menteri perhubungan terkait persoalan itu,” ungkap Ilmiati Daud saat dikonfirmasi Lajur.co, Jumat (3/2/2023).

Baca Juga :  Seorang Pekerja Wiraswasta di Kendari Alami Patah Kaki Gegara Tabrakan

Mengingat Kabupaten Wakatobi merupakan satu dari 10 daerah top destinasi wisata yang masuk dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), akses transportasi menjadi sangat penting. Terputusnya aksesibilitas ke Kabupaten Wakatobi baik melalui udara, darat, maupun laut tentu akan menjadi suatu hal yang dapat melemahkan sektor pariwisata.

“Yang paling penting ini Wakatobi sebagai KSPN. Karena berbicara pariwisata tanpa aksesibilitas tentu kita bicara omong kosong. Karena akses itu penting baik udara, darat maupun laut harus terbangun, terhubung dan menopang sektor pariwisata kita khususnya Wakatobi sebagai daerah KSPN,” lanjutnya.

Masalah utama mengapa hingga kini belum beroperasinya armada transportasi udara rute ke Wakatobi adalah bermula dari manajemen maskapai. Hal itu dipengaruhi beberapa faktor, baik dari kenaikan harga avtur (Aviation Turbine), jumlah penumpang atau jadwal penerbangan. Sehingga pemerintah pusat, pemerintah provinsi hingga pemerintah daerah terkait sambung pasangan duet Bupati Haliana itu, berupaya agar dapat menghasilkan kesepakatan bersama dalam masalah tersebut.

Baca Juga :  Siap-siap dari Sekarang! Seleksi CPNS Dibuka Juni 2023

“Kita sama sama berupaya baik pemerintah provinsi, pemerintah daerah apalagi pemerintah pusat untuk membangun kembali akses udara di Wakatobi. Bahkan anggota DPR juga sudah ikut melakukan penekanan membangun komunikasi terbaik untuk kembali menghadirkan akses udara di Kabupaten Wakatobi. Gubernur sudah melakukan upaya yang maksimal, tinggal bagaimana kesepakatan bersama antara pihak maskapai dan pemerintah daerah,” sambungnya.

Sebelumnya, Bupati Haliana bersama Kepala Bandara Matahora pun melakukan pertemuan dengan pihak maskapai Lion Tour membahas persoalan yang sama. Sehingga usai pertemuan dengan menteri perhubungan tersebut, Gubernur Ali Mazi kata Ilmiati akan menggagas suatu strategi dan mendiskusikan hal dimaksud baik perihal Bandara Matahora, dan Bandara Betoambari dengan para bupati.

Selain pembahasan mengenai bandar udara, Gubernur Ali Mazi juga membahas beberapa terminal di Bumi Anoa dalam agenda tersebut. Ilmiati juga masih akan terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Dirjen Perhubungan sebagai tindak lanjut dari hasil pertemuannya dengan Menteri Budi Karya.

Baca Juga :  Jeihan : Aplikasi Mobile JKN, Penuh Manfaat Penuhi Kebutuhan Peserta

Terakhir, kader Partai NasDem ini berharap segera ada solusi yang didapat untuk mengatasi masalah tersebut. Asal fasilitas transportasi udara dapat kembali hadir di daerah wisata itu, ia mengatakan tidak masalah jika rutenya berubah atau jadwal terbang dikurangi dari jadwal biasanya.

“Mungkin ada trik-trik atau upaya-upaya untuk meramu mencarikan solusi apakah rutenya yang dirubah, ataukah waktu terbangnya dikurangi. Yang tadinya tiap hari mungkin sisa tiga kali atau dua kali seminggu. Yang penting akses udara itu bisa hadir kembali,” tutupnya.

Untuk diketahui, maskapai penerbangan menuju ke Kabupaten Wakatobi ditutup sejak bulan Juli 2022 lalu. Kondisi ini membuat industri pariwisata di kabupaten tersebut makin terpuruk. Red

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x