LAJUR.CO, KENDARI – Maskapai penerbangan Wings Air menyatakan menutup rute penerbangan langsung Kendari – Wakatobi per 7 Juli 2022. Ironisnya, penutupan layanan transportasi udara yang menghubungkan akses wisata bahari unggulan Provinsi Sulawesi tersebut terjadi tak lama setelah Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Wakatobi.
Selasa (5/7/2022), jurnalis Lajur.co mencoba menelusuri aplikasi pemesanan tiket pesawat langsung Kendari-Wakatobi dengan menyasar maskapai Wings Air. Khusus di atas tanggal 7 Juli, Wings Air menyatakan penerbangan dari dan menuju Bandara Matahora tidak lagi tersedia.
Dikonfirmasi mengenai penutupan layanan maskapai Wings Air di Bandara Matahora, Wakil Bupati Wakatobi Ilmiati Daud membenarkan. Ia mengatakan baru saja mengetahui bahwa Wings Air yang biasanya rutin melayani penumpang Kendari-Wakatobi kini tak lagi tersedia.
Namun begitu, ia sejauh ini belum mengetahui ikhwal penyetopan layanan penerbangan Wings Air di Wakatobi.
“Nanti coba cek balik ke Lion Kendari,” saran dari rekan duet Bupati Haliana itu.
Sementara itu, data dihimpun Lajur.co, pesawat Lion Air terpaksa berhenti melayani rute Kendari-Wakatobi karena tren jumlah penumpang yang terus menurun. Pesawat dengan kode fight 1319 itu mengaku mengalami kerugian akibat sepi penumpang.
Kerugian Wings Air diperparah dengan harga avtur yang makin melambung. Inilah mengapa, Wings Air menutup sejumlah rute yang dianggap berpotensi menimbulkan kerugian finansial perusahaan. Salah yang terkena imbas kebijakan tersebut adalah rute Kendari-Wakatobi.
Sebagai informasi, sebelum penutupan rute pesawat Wings Air, pada 09 Juni lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja melakukan lawatan kerja perdana ke Wakatobi guna membuka Pertemuan Puncak Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA Summit) 2022.
Saat itu, Presiden RI turut didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi. Beberapa menteri juga ikut dalam rombongan RI 1. Diantaranya Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M Tonny Harjono, dan Komandan Paspampres Mayjen TNI Tri Budi Utomo. Adm