LAJUR.CO, KENDARI – Sebanyak 146 desa di Provinsi Sulawesi Tenggara hingga kini belum dapat mengakses jaringan telekomunikasi internet. Desa dengan status blank spot ini tersebar di wilayah Kabupaten Kolaka Timur, Kolaka, Konawe Utara dan Muna Barat.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Sultra I Gede Panca menuturkan tidak adanya jaringan internet diakui menghambat kinerja serta upaya pemerintah mendorong kemajuan desa setempat.
“Dari total 1908 desa, 146 status bank spot. Di ibu kota Kendari bahkan masih ada yang blank spot. Ini tentu jadi pekerjaan rumah bagi pemerintah, dalam proses pengelolaan dan pelaporan desa yang berbasis digital susah diakses oleh desa yang masih status blank spot,” ujar I Gede Panca diwawancarai di ruang kerjanya, Jumat (28/4/2023).
“Setiap desa berkewajiban menyetor profil desa, pelaporannya online, ada alasan tidak menginput karena jaringan. Desa yang punya motivasi tinggi untuk maju terpaksa harus mencari daerah dengan jaringan bagus untuk bisa menyelesaikan laporan,” sambung mantan Kepala Dinas Pariwisata Sultra itu.
Tak hanya itu saja, di dunia pendidikan ketiadaan dukungan infrastruktur telekomunikasi kerap dikeluhkan pelajar di desa. Mereka tidak bisa mengakses media pembelajaran yang rerata kini berbasis internet.
Belum lama ini, kata I Gede Panca, Dinas PMD Sultra sudah berkoordinasi dengan Dinas Kominfo Sultra untuk menjembatani keterbatasan akses jaringan telekomunikasi sejumlah desa di Sultra.
“Gubernur juga sudah perintahkan untuk desa yang belum punya jaringan internet agar koordinasi Kominfo Sultra. Kami Dinas PMD sebagai koordinator, penyambung lidah desa meneruskan keluhan ini ke Kominfo. Kita berharap bisa ada solusi cepat agar desa-desa blank spot ini bisa mengakses internet,” kata I Gede Panca. Adm