LAJUR.CO, KENDARI – Jumlah desa wisata di Sulawesi Tenggara yang berhasil lolos dalam nominasi Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meningkat pesat. Total sebanyak 155 desa wisata di Bumi Anoa masuk dalam jajaran ADWI 2023.
Jumlah ini menjadikan Sulawesi Tenggara sebagai provinsi kedua setelah Sulawesi Selatan yang paling banyak meloloskan desa wisatanya dalam daftar ADWI 2023.
“Total ada 4500 bergabung dalam ADWI tahun ini. Sultra ada 150 desa yang lolos. Untuk wilayah Sulawesi, Sultra masuk terbanyak kedua setelah Sulawesi Selatan yang desanya juga sangat banyak terpilih masuk di ADWI 2023,” ujar Kepala Bidang Destinasi Wisata Dispar Sultra, Muh Ammarie Amrin, Selasa (28/2/2023).
Secara keseluruhan, total 4.573 desa wisata di Indonesia lolos ADWI, dimana proses pendaftarannya mulai dibuka sejak 30 Januari hingga 26 Februari 2023.
Kepala Dinas Pariwisata Sultra Belli Tombili mengatakan, jumlah desa wisata yang ada di Sultra sebanyak 269 desa. Dari jumlah itu, sebanyak 269 desa mendaftar di Jejaring Desa Wisata Indonesia (JADESTA), kendatipun ada beberapa desa pendaftar yang belum masuk dalam kategori desa wisata.
“Artinya, terdapat desa wisata yang tidak mendaftarkan desanya dalam ADWI 2023 ini. Sebuah desa dinyatakan sebagai desa wisata jika telah memiliki surat keputusan penetapan sebagai desa wisata oleh kepala daerah kabupaten/kota,” ujar Belli.
Tahun 2023 menjadi tahun ketiga perhelatan ADWI dimana Sultra rutin berpartisipasi meloloskan desa wisata dalam nominasi ADWI.
“Persyaratan untuk lolos di ADWI mulai dari syarat administrasi yang mesti dipenuhi oleh desa wisata bersangkutan, ada atraksi, ada kuliner ada digital dan kreatif, kelembagaan, pengelolaan home stay dan toilet. Ini semua masuk dalam penilaian untuk lolos ADWI,” jelas Ammarie.
Peningkatan partisipasi desa wisata dalam ajang ADWI di daerah, sambung Belli, tentu saja berimplikasi di tingkat nasional. Pada tahun 2021, desa wisata yang lolos ADWI sebanyak 1.831, tahun 2022 sebanyak 3.419, dan tahun 2023 sebanyak 4.573 desa, ini atas kolaborasi dan gerak cepat kabupaten/kota dan pemerintah desa dalam menyiapkan potensi desa dalam ADWI.
Selanjutnya, desa wisata yang lolos ADWI 2023 ini kemudian akan menjalani proses penilaian untuk diklasifikasi ke dalam tiga kategori, yakni 300, 100, dan 75 desa wisata terbaik. Tahun 2022 lalu, kategorinya adalah 500, 300, 100, dan 50 desa wisata terbaik, sedangkan tahun 2021 kategorinya 300, 100, dan 50 desa wisata terbaik.
Jumlah desa wisata yang dinyatakan lolos ADWI 2023 di Sultra terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sejak ADWI diluncurkan tahun 2021 silam, jumlah desa wisata di Sultra yang lolos meningkat dari 18 di tahun 2021, kemudian meningkat menjadi 79 di tahun 2022, dan 155 di tahun 2023 ini.
Tahun 2021, satu desa wisata di Sultra yakni Desa Liatogo, Kabupaten Wakatobi dinyatakan masuk dalam 50 besar ADWI. Tahun 2022, dua desa wisata yakni Limbo Wolio, Buton dan Desa Wisata Sumber Sari, Konawe Selatan kembali terjaring dalam 50 besar ADWI.
“ADWI 2023 adalah tahun ketiga. Desa wisata di Sultra selalu masuk kategori. Ini artinya, Sultra punya potensi yang cukup baik dan jadi trend untuk berwisata di Indonesia. Peran masyarakat dan pemerintah sangat besar agar di desa wisata berkembang pesat, membantu meningkatkan kesejahteraan desa setempat dan tentu saja mendorong usaha di bidang pariwisata makin bergeliat,” papar Ammarie.
Untuk Sultra, pada tahun 2021, sebanyak empat desa masuk dalam kategori 300 terbaik, dua desa kategori 100 terbaik, dan satu desa kategori 50 terbaik. Desa wisata 50 terbaik dari Sultra adalah Desa Liya Togo, Kecamatan Wanci, Kabupaten Wakatobi.
Di tahun 2022, Sultra berhasil meloloskan 18 desa masuk kategori 500 terbaik, sebanyak 11 desa kategori 300 terbaik, tiga desa kategori 100 terbaik, dan dua desa kategori 50 terbaik. Dua desa tersebut adalah Desa Wisata Air Terjun Moramo Sumber Sari, Kecamatan Moramo dan Desa Wisata Limbo, Kecamatan Wolio, Kota Baubau.
Ada lima kategori penilaian yang dilakukan Kemenparekraf untuk menetapkan desa wisata terbaik, yaitu, daya tarik pengunjung, homestay dan toilet, digital dan kreatif, souvenir, serta kelembagaan desa wisata dan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environmental Sustainability). Tema ADWI 2023 adalah “Pariwisata Berkelas Dunia untuk Indonesia Bangkit (World Class Tourism)”.
Menurut Belli, desa yang berkompetisi di ajang ADWI 2023 dan dinyatakan lolos dalam kategori 75 desa wisata terbaik, akan mendapat apresiasi dengan dinobatkan sebagai desa binaan kemenparekraf.
“Kita berharap, tahun ini semakin banyak desa kita yang lolos dalam kategori 75 desa wisata terbaik. Saya juga mengimbau kepada teman-teman di daerah untuk senantiasa mengoptimalkan potensi-potensi wisata di daerah dan ikut dalam ADWI,” pungkas Belli.