SULTRABERITA.ID, KENDARI – Sebanyak 17 orang dinyatakan meninggal dunia akibat Virus Corona di Negara Cina hingga 22 Januari 2020. Wabah ini dengan cepat telah menyebar di sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Taiwan, Thailand, Jepang, Korea Selatan, dan Makau.
BACA JUGA :
- Produksi Ikan di Kota Kendari Surplus, Tahun 2024 Tembus 24 Ribu Ton
- PT Vale Gandeng PDGI Beri Layanan Operasi Gratis Puluhan Anak Penderita Celah Bibir & Langit-Langit
- Pj Gubernur Andap ‘Borong’ Dagangan Pelapak di Sela Sidak Pasar Tradisional
- Polda Sultra Sosialisasi Keselamatan Lalu Lintas ke Sopir Truk & Angkot di Terminal
- Rayakan Valentine Dengan Promo Bundling Cokelat & Bunga di Toko Beauty Kendari
Wuhan di Provinsi Hubei, China adalah lokasi yang diduga asal mula penyebaran virus corona. Kini otorita wilayah setempat tengah melakukan proteksi, menutup akses mobilisasi warga demi sterilisasi mencegah penyebaran virus mematikan tersebut.
Khusus di Sulawesi Tenggara (Sultra) yang menjadi basis hilir mudik ribuan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Cina, IDI Sultra meminta pemerintah mulai waspada terhadap potensi masuknya virus coronavirus.
Hal tersebut disampaikan Ketua IDI Sultra, La Ode Rabiul Awal. Pada Sultraberita.id, Kamis 23 Januari 2020, ia menyatakan maraknya penyebaran wabah Corona menjadi atensi serius organisasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Dokter Bahteramas Sultra itu menuturkan memang hingga kini belum ada kasus penyakit Corona terdeteksi di Sultra.
Namun hal ini tak boleh membuat pemerintah lengah. Bisa saja, wabah tersebut ada hanya belum terdeteksi.
Apalagi, banyak imigran Cina yang nota bene adalah asal muasal virus corona mematikan, hilir mudik masuk ke Sultra. Mereka direkrut sebagai tenaga kerja di beberapa perusahaan tambang. Risiko masuknya penyakit tersebut pun cukup besar.
“Memang harus waspada. Karena kan di sini banyak imigran Cina masuk. Risiko besar. Harus pro aktif. Memang belum ada (kasus,red). Tapi ini bisa jadi karena memang tidak ada atau belum terdeteksi,” jelas La Ode Rabiul.
Untuk itu, lanjut Rabiul mesti ada upaya dini dari dinas terkait menangkal penyebaran virus Corona di Sultra.
“Pemerintah mesti pro aktif. Ambil langkah cepat jangan sampai merugikan,” ujarnya.
Khusus IDI Sultra, lanjut Rabiul pihaknya akan melakukan diskusi terkait kasus Corona yang mulai menyebar luas di berbagai negara.
“Kita akan diskusi dulu dengan teman-teman ahli. Sesuai dengan disiplin ilmu. Mungkin berikutnya dengan dinas terkait agar ada upaya pencegahan dini,” terang Rabiul.
Virus Corona merupakan wabah mematikan dengan gejala batuk, kesulitan bernapas, dan radang paru-paru.
Dikutip dari Tirto.id, di Amerika, virus asal Cina itu telah menginfeksi sekitar 300 orang. Selain Amerika Serikat, beberapa kasus teridentifikasi di Thailand, Jepang dan Korea Selatan. Para penderita terjangkit virus Corona diketahui tertular usai melakukan perjalanan ke Wuhan Cina. Adm