BERITA TERKININASIONAL

7 Penyebab Perubahan Iklim yang Bikin Bumi Makin Panas

×

7 Penyebab Perubahan Iklim yang Bikin Bumi Makin Panas

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi. Foto : Ist

LAJUR.CO, JAKARTA – Suhu udara yang makin panas di Bumi akhir-akhir ini merupakan dampak dari perubahan iklim.

Perubahan iklim adalah perubahan suhu dan pola cuaca dalam jangka panjang. Mulanya, perubahan ini terjadi secara alami karena variasi siklus matahari.

Namun, sejak 1800-an, perubahan iklim tak hanya terjadi karena perubahan alam, melainkan karena aktivitas manusia. Salah satunya karena penggunaan bahan bakar fosil semakin masif, seperti batu bara, minyak, dan gas.

Soalnya, bahan bakar fosil menghasilkan emisi gas rumah kaca yang mengumpul di atmosfer bumi. Emisi gas rumah kaca ini kemudian menghasilkan panas matahari dan menaikkan suhu udara di bumi.

Tercatat, suhu udara di bumi sudah naik 1,1 derajat Celcius dibandingkan era 1800-an dan periode 2011-2020 memecahkan rekor suhu udara terpanas di bumi.

Ketika perubahan iklim terjadi dan suhu udara di bumi meningkat, dampaknya akan beragam.

Baca Juga :  Ratusan Tukang Ojek di Mubar Keciprat Subsidi Bensin Bulanan Gratis dari Pemda

Mulai dari kekeringan, kelangkaan air, kebakaran hutan, naiknya permukaan air laut, banjir, pencairan es kutub, badai dahsyat, hingga penurunan keanekaragaman hayati alias kepunahan spesies tertentu.

Penyebab Perubahan Iklim
Berikut tujuh penyebabnya yang dihimpun dari United Nation Indonesia.
1. Pembuatan energi
Pembuatan energi listrik dan panas dari bahan bakar fosil menjadi penyumbang terbesar emisi yang menyebabkan perubahan iklim.

Sementara pembuatan energi listrik dan panas dari energi baru terbarukan yang lebih rendah emisi masih sangat sedikit. Hal ini karena sumber energi tersebut lebih mahal ketimbang fosil.

2. Industri manufaktur
Perkembangan industri manufaktur juga menjadi penyebab terjadinya perubahan iklim. Sebab, industri ini umumnya menggunakan bahan bakar fosil untuk menjalankan mesin-mesinnya.

Contoh industri manufaktur adalah industri pembuatan semen, besi, baja, elektronik, plastik, pakaian, dan lainnya. Perkembangan industri meningkat seiring peningkatan populasi dunia.

Baca Juga :  Aturan Anti Deforestasi Uni Eropa Rugikan RI, Kopi hingga Kakao Jadi Sasaran

3. Penebangan hutan
Penebangan hutan untuk membuka lahan baru juga menyebabkan perubahan iklim. Sebab, penebangan pohon akan membuat karbon dioksida terlepas ke atmosfer.

Padahal, hutan menyerap karbon dioksida. Sementara penebangan hutan tak terhindarkan karena manusia ingin membangun lahan pertanian, pabrik industri, hingga pemukiman.

4. Penggunaan transportasi
Penggunaan transportasi seperti mobil pribadi, truk, kapal, hingga pesawat membuat penggunaan bahan bakar fosil ikut meningkat. Selain itu, kendaraan-kendaraan ini juga menghasilkan emisi ke atmosfer bumi.

Bahkan, penggunaan transportasi menjadi penyumbang hampir seperempat dari emisi global. Prediksinya, sumbangan emisi dari transportasi akan meningkat signifikan pada tahun-tahun mendatang.

5. Produksi makanan
Aktivitas produksi makanan rupanya juga menyebabkan perubahan iklim. Sebab, hal ini membuat produsen perlu membuka lahan, menggerakkan alat-alat produksi, hingga menggunakan bahan bakar fosil untuk proses produksi.

Tak sampai di situ, industri makanan dalam hal pengemasan dan pendistribusian juga menghasilkan emisi gas rumah kaca yang membebani atmosfer bumi.

Baca Juga :  Gercep! Pj Bupati Buteng Daftar Produk Teri Waburense ke Kemenkumham Sultra

6. Penyuplaian energi untuk bangunan
Peningkatan jumlah bangunan untuk berbagai aktivitas manusia, seperti pemukiman, kantor, sampai fasilitas umum turut menimbulkan perubahan iklim.

Sebab, prosesnya menggunakan bahan bakar fosil. Kemudian, setelah digunakan pun menghasilkan emisi dari pemakaian AC, penghangat ruangan, dan lainnya.

7. Gaya hidup berlebihan
Gaya hidup dengan pemakaian yang berlebihan juga menjadi penyumbang perubahan iklim. Misalnya, terlalu sering bepergian untuk liburan, makan makanan yang terlalu banyak dan berujung dibuang, membeli pakaian yang terlalu banyak, hingga penggunaan elektronik dan plastik yang berlebihan.

Semuanya tak hanya membuat penggunaan bahan bakar fosil meningkat tapi juga menghasilkan emisi. Studi menunjukkan 1 persen orang kaya di seluruh dunia menyumbang lebih banyak emisi gas rumah kaca dibandingkan dengan 50 persen orang miskin. Adm

Sumber : CNNIndonesia.com








0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x