LAJUR.CO, KENDARI – Ratusan pelajar dan mahasiswa, termasuk dari Filipina, Thailand, Vietnam, dan Malaysia, turut berpartisipasi dalam English Expo 2025 yang digelar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Halu Oleo (UHO), Senin (27/10/2025).
Kegiatan tahunan yang berlangsung selama 8 hari mulai tanggal 27 Oktober hingga 3 November 2025, diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dan kini resmi naik kelas menjadi ajang berskala internasional.
Ketua Panitia Muhammad Febrian Reza Pahlevi menjelaskan, English Expo 2025 diikuti 420 peserta dari berbagai jenjang pendidikan mulai dari tingkat SD, SMP, SMA hingga universitas.
Dari jumlah tersebut, sekitar 380 peserta berasal dari berbagai daerah di Indonesia, sementara sisanya dari negara-negara Asia Tenggara.
“Peserta internasional yang ikut tahun ini dari negara-negara Asia Tenggara seperti Filipina, Vietnam, Thailand dan juga Malaysia. Tapi kalau Malaysia sebenarnya mahasiswa Indonesia yang kuliah di negara itu,” ucap Muhammad Febrian Reza Pahlevi.
Mekanisme perlombaan English Expo 2025 dilaksanakan secara offline di 3 lokasi kampus Hijau dengan melibatkan sejumlah fakultas. Sementara itu, peserta dari luar negeri mengikuti seluruh rangkaian kompetisi secara daring melalui Zoom.
Meski menggunakan sistem hybrid, panitia memastikan seluruh proses penilaian transparansi dan objektivitas karena seluruh juri bersifat independen dan berpengalaman di bidangnya.
Kategori lomba dibagi berdasarkan jenjang pendidikan. Untuk tingkat SD terdapat Scramble Letters dan Spelling Bee. Tingkat SMP melombakan Word Challenge, Speech, dan Storytelling, sedangkan tingkat SMA menampilkan Public Speaking, Debate, dan Quiz Question atau Cerdas Cermat.
Sementara untuk kategori universitas dan internasional, peserta akan berkompetisi dalam Essay Writing, Public Speaking, dan Debate.
Dekan FKIP UHO Dr. Damhuri menuturkan peningkatan skala English Expo ke tingkat internasional merupakan bagian dari upaya memenuhi tuntutan akreditasi unggul yang telah diraih Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris.
“English Expo ini sebenarnya kegiatan tahunan dari Pendidikan Bahasa Inggris. Kalau sebelumnya regional dan nasional, tahun ini kita tingkatkan menjadi internasional karena itu bagian dari tuntutan akreditasi,” tutur Dr. Damhuri.
Menurutnya, kegiatan ini juga menjadi bentuk penguatan kerja sama akademik antar universitas di Asia Tenggara yang selama ini telah terjalin dalam berbagai program kolaboratif.
Selain dukungan moral, pihak fakultas juga memberikan dukungan finansial bagi kegiatan mahasiswa. Jika sebelumnya dana kegiatan per program studi hanya Rp1 juta, kini ditingkatkan menjadi Rp10 juta.
“Awalnya kegiatan hanya Rp1 juta, setelah saya revisi kini menjadi Rp10 juta per program studi. Tahun depan harus kita naikkan lagi levelnya, termasuk anggarannya,” ujar Dr. Damhuri.
Damhuri berharap para peserta dapat menjunjung tinggi sportivitas dan menjadikan ajang ini sebagai wadah untuk mengasah kemampuan serta membangun semangat kompetitif.
“Tapi pada prinsipnya, alur semua kegiatan ini, latihan yang mereka sudah lakukan saya menganggap semua sudah juara. Karna ketika anak-anak ini sudah mendaftar berati mereka mampu untuk berkompetisi baik secara lokal, regional, nasional maupun internasional,” kata Dr. Damhuri.
Laporan : Ika Astuti
