LAJUR.CO, KENDARI – Rektor Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Amkop Makassar melakukan penandatanganan memorandum of agreement (MoA) dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sulawesi Tenggara (FEB Unsultra).
MoA ini mengatur soal kolaborasi FEB Unsultra dengan salah satu kampus bergengsi di Sulawesi Selatan itu dalam hal pertukaran mahasiswa dan join research serta publikasi. Penandatanganan ini dilaksanakan di Kampus Unsultra, Kamis (2/11/2023).
Rektor Unsultra Prof. Andi Bahrun mengatakan kerja sama tersebut selain pertukaran mahasiswa, juga ada pendidikan dan pelatihan, magang mahasiswa serta kegiatan akademik lainnya.
“Kerjasamanya ada MoA Ketua Amkop dengan FEB Unsultra di bidang pendidikan dan pelatihan, magang, join research dan publikasi, pertukaran mahasiswa dan dosen, dan Gelar Forum Ilmiah,” ujar Prof. Andi Bahrun kepada Lajur.co, Jumat (3/11).
Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Sultra itu menambahkan, di saat yang bersamaan kedua pihak juga membentuk kesepakatan dalam memorandum of understanding (MoU) terkait implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
“MoU mengatur yang umum terkait Pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat,” lanjutnya.
Ketua STIE Amkop Makassar, Dr. Bahtiar Maddatuang menuturkan kolaborasi yang baru saja dimulai itu diharap dapat membuka jalan bagi para tenaga pendidik di Unsultra untuk melanjutkan studi di Amkop Makassar.
“Jadi dengan kolaborasi ini, nanti dosen-dosennya Unsultra bisa kuliah S3 di Program Ilmu Manajemen di Amkop. Ada juga kolaborasi riset penelitian, pelaksanaan seminar atau International Conference,” kata Bahtiar.
Sementara untuk mahasiswanya, mereka dapat mengikuti pertukaran mahasiswa melalui program MBKM. Dalam hal pembelajaran, terdapat sebanyak 20 sistem kredit semester (SKS) yang dapat ditempuh para mahasiswa Unsultra tersebut.
“Kita bisa pertukaran mahasiswa dalam hal pembelajaran 20 SKS diluar prodi dan diluar universitas. Selain itu ada kolaborasi bidang lainnya juga seperti peneliti atau konferensi internasional,” jelasnya.
Dengan program tersebut, mahasiswa dapat memperoleh kompetensi tambahan dimana mereka akan menempuh mata kuliah di luar program studi asal. Red