SULTRABERITA.ID, KENDARI – Instruksi Kementrian Tenaga Kerja (Kemenaker RI) mengusir 49 TKA China baru yang tertangkap basah masuk melalui Bandara Haluoleo sebagaimana dikutip dari kumparan.com, Selasa 17 Maret 2020 hanya isapan jempol.
BACA JUGA :
- Mendikdasmen Tinjau Pelaksanaan Pembelajaran SMPN 1 Konsel
- Ini 2 Sektor yang Kena Dampak Keras Tarif Trump ke RI
- Jangan Tertipu! Ini 5 Cara Sederhana Membedakan Emas Asli dan Palsu
- Masuk Prioritas Gubernur ASR, Realisasi Jembatan Muna-Buton Butuh Budget Jumbo Rp6,1 Triliun
- Harga Kelapa di Kendari Menggila, Tembus Rp13 ribu/Biji
Terbukti hingga kini, para TKA Tiongkok itu masih berdiam di PT Virtue Dragon, tempat para buruh asing itu bekerja.
Mereka diklaim mengikuti protokol ‘karantina’ sebagai antisipasi penyebaran Corona dan meredam kepanikan masyarakat akan wabah tersebut.
Dinas Kesehatan dan RS Bahteramas dikatakan mengontrol proses karantina puluhan TKA China yang sempat viral masuk via Bandara Haluoloe Kendari pada Minggu 15 Maret 2020.
Informasi ini terkuak saat aksi unjuk rasa Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Pembelah Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (Pekat-IB) Sulawesi Tenggara (Sultra) didepan Kantor Imigrasi Kelas I A Kota Kendari, Rabu, 18 Maret 2020.
Saat audiensi dengan demonstran, Kepala Teknologi Informasi dan Komunikasi, Agus Lukinto menyatakan masyarakat tak usah panik.
“Kami akan merespon dan akan akan meneruskan. Sebagai kapasitas dan kewenangan kami, kami dari bagian pemerintah, pemerintah memerintahkan untuk tidak panik,” ujar Lukinto.
Ia menjamin 49 TKA yang baru tiba beberapa hari yang lalu sudah di karantina sebagaimana prosedur penerimaan tamu asing ditengah darurat penanganan corona di Sultra.
“49 TKA sudah dikarantina di Virtue Dragon oleh Dinas Kesehatan Provinsi dan RS Bahteramas,” tegasnya.
Sebagai informasi, Pimpinan Wilayah (DPW) Pembelah Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (Pekat-IB) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar aksi unjuk rasa di halaman Kantor Imigrasi Kelas I A Kota Kendari, Rabu, 18 Maret 2020.
Korlap demonstrasi, Nifsu menuntut pemerintah memulangkan 49 TKA China dan menolak kedatangan pekerja asing di Sultra. Sayang seruan ini urung disahuti oleh pemerintah. Adm